Masyarakat Pilih Bayar Tunai, Pemanfaatan E-Parkir Dinilai Belum Optimal

Wonosari,(pidjar.com)– Sejak diluncurkan pada September tahun 2022 lalu, Dinas Perhubungan Gunungkidul menyebut transaksi perparkiran melalui e-parkir belum optimal. Meski demikian, Dinas Perhubungan Gunungkidul terus mengajak masyarakat agar mulai terbiasa menggunakan e-parkir karena uang yang dibayarkan akan langsung masuk ke kas darah.

Kepala Bidang Penerangan Jalan Umum dan Perparkiran, Dinas Perhubungan Gunungkidul, Ely Siswanta, mengatakan salah satu keuntungan dengan menggunakan layanan e-parkir ialah mencegah terjadinya kebocoran dalam pungutan retribusi parkir. Disebutnya, e-parkir sendiri diluncurkan pada September tahun 2022 lalu dan baru berjalan di satu titik parkir yaitu di Taman Kuliner Wonosari.

“Belum ada wacana menambah lokasi ya, kita evaluasi dulu bagaimana penerapannya di lapangan,” jelas Ely.

Dikatakannya, penggunaan layanan e-parkir masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Menurutnya, masyarakat cenderung lebih memilih pembayaran tunai dengan juru parkir meski sudah ada layanan e-parkir di lokasi tersebut. Pihaknya juga meminta juru parkir memberikan tawaran ke pengunjung untuk menggunakan layanan e-parkir, namun disebutnya nominal transaksi setiap bulannya menunjukkan masyarakat kurang memilih membayar melalui e-parkir.

“Kita juga meminta agar juru parkir mengarahkan dan memberikan tawaran pembayaran ke pengunjung, nantinya transaksi masuk ke BPD dan langsung ke kas daerah. Kita hanya mendapatkan laporannya saja.” Jelasnya.

“Transaksi setiap bulannya pasti ada, tapi ya jumlahnya sangat kecil,” sambung Ely.

Diharapkan adanya layanan e-parkir kedepannya mampu dimanfaatkan lebih optimal oleh masyarakat. Mengingat layanan tersebut ditujukan agar penarikan retribusi perparkiran sesuai dengan aturan dan untuk mencegah terjadinya kebocoran.

“Ini juga belum lama kan, baru berjalan satu tahun. Jadi kedepan harapannya bisa dimanfaatkan layanan e-parkir ini,” pungkasnya.