Pemerintahan
Progres Lamban, Proyek Pembangunan Gedung RSUD Saptosari Disidak



Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Pembangunan gedung rawat inap di RSUD Saptosari saat ini memang tengah menjadi perhatian jajaran pemerintah Kabupaten Gunungkidu. Monitoring dan evaluasi mingguan dilakukan untuk mengetahui bagaimana progres pembangunan gedung untuk kepentingan umum tersebut. Pasalnya hingga tinggal menyisakan 50 hari masa pengerjaaan, progresnya baru 36 persen.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Eddy Praptono mengatakan, mengatakan pembangunan gedung rawat inap RSUD Saptosari yang menelan anggaran sebesar Rp 12 miliar tersebut tengah menjadi perhatian Sekretraris adaerah (Sekda) Gunungkidul dan Bupati Gunungkidul. Sebab ada beberapa hal yang menjadi catatan pengerjaan.
Ia menjelaskan, diawal penyesuaian direktur baru beberapa waktu lalu progres pembangunannya ditemukan adanya keterlambatan atau minus 11 persen. Monitoring dan evaluasi per minggunya pun dilakukan oleh petugas dengan target ada penurunan minus 2 persen per minggunya.
“Pada saat itu ada minus pengerjaan 11 persen, monitoring dan evaluasi dilakukan setiap bulannya untuk mengejar mengurangi keterlambatan yang terjadi,” kata Eddy Praptono, Rabu (01/11/2023) ditemui saat melakukan sidak di RSUD Saptosari.
Setelah koordinasi dan pemantauan secara intensif dilakukan oleh jajaran Pemkab Gunungkidul kemudian minus pengerjaan dapat berkurang seiring dengan ditambahnya jumlah pekerja dan beberapa komponen lainnya. Adapun hingga monitoring pada akhir Oktober 2023 kemarin minus yang tersisa tinggal 5 persen saja.
Pengerjaan pun juga terus dikebut oleh para pekerja agar proyek dengan anggaran 12 miliar ini dapat selesau tepat waktu yaitu pada 18 Desember 2023 mendatang. Kendati demikian, pengecekan dan pendampingan terus dilakukan oleh pemerintah agar sepek dan komponen lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Optimis bisa dikejar, sehingga diakhir bisa selesai. Masih ada waktu 50 hari kalender untuk mempercepat pengerjaan,” sambung dia.
Eddy pun tidak memungkiri bila para pekerja harus ekstra bahkan hingga lembur untuk merampungkan proyek pembangunan gedung rawat inap tersebut. Terlebih saat ini mulai memasuki tahapan finushing dan pabrikasi seperti di pengerkaan lift, AC unit dan beberapa pabrikasi lainnya.
“Kalau untuk sekarang ini konstruksi kisaran baru 36 persen terbangun. Ini semua sudah by order tinggal finishing saja, tapi memang itu atap ada sedikit belum tergarap karena rumah lift di atas belum diselesaikan. Kemudian untuk mesin lift itu harus impor yaa sesuai dengan janjinya di awal November ini terpasang,” jelas dua.
Disinggung mengenai kendala apa yang dihadapi oleh rekanan sehingga progres pembangunan cukup lamban, ia mengatakan memang ada beberapa kendala. Namun demikian, dari rekanan pun sudah mulai dilakukan perbaikan dan penyesuaian.
“Ya ada beberapa hal yang menjadi kendala. Tapi sudah dikomunikasikan, mungkin ada kekurangan modal dari sana (pemborong). Pekerja bisa dilakukan penambahan sehingga pekerjaan bisa lebih cepat selesai. Di awal itu hanya sekitar 35 an pekerja sekarang sudah 80 an orang,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Saptosari Damayanti mengatakan, proyek pembangunan ini adalah membangun ruang rawat inap. Sebab selama ini ruang rawat inap tidak memadai. Jika gedung rawat inap baru tersebut sudah jadi nanti semua akan pindah.
“Total kapasitas gedung ini nantinya 50 bed disesuaikan dengan standar BPJS,” kata Damayanti.
Untuk anggaran proyek pembangunan semula hanya sekitar Rp 11,6 miliar. Kemudian ada penambahan sekitar 10 persen sehingga naik menjadi Rp 12 miliar lebih sedikit. Dengan adanya pembangunan ini diharapkan pelayanan terhadap pasien jauh lebih optimal kembali.
“Mudah-mudahan tepat waktu,” tutup dia.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Masa Jabatan Tinggal Menghitung Hari, Sunaryanta : Kembali ke Orang Tua dan Bertani
-
Sosial4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Progam Makan Bergizi Gratis Mulai Dilaksanakan di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Group Helat Jogja Fashion Parade 2025, Usung tema Pararellel Aesthetics
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kasus Kesehatan Mental Tinggi, Gunungkidul Kolaborasi dengan IPI untuk Penanganan dan Antisipasi
-
film3 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Berikan Award 2025 pada Sejumlah Model saat Wisuda, Termasuk Desainer Cilik
-
Sosial2 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km