Olahraga
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi






Wonosari,(pidjar.com)– Namanya Hamam Tejotioso utra kedua dari pasangan Badarudin dan Ida Nuraini. Bocah berusia 9 tahun ini merupakan pembalap motor anyar dari Gunungkidul. Meski tergolong baru namun sudah mengukir berbagai prestasi.
Yang terbaru adalah berhasil meraih podium urutan 3 pada ajang VSC Old & New Years Night Race 2025 belum lama ini. Bersama tim Fioz tech Motor Racing (FMR) asal Nabire milik Jhony H Siahaan, Hamam terjun pada kelas Bebek 4 Tak Standard 150 cc Beginer 12 tahun.
Selama ini, Hamam sudah ikut berlatih dan ikut dalam kompetisi khusus anak-anak seperti pushbike dan MiniGP. Jam terbangnya pun sudah mulai tinggi, ia sudah mengikuti beberapa kompetisi di tingkat regional dan berhasil mengukir prestasi.
“Ikut dalam Kejuaraan tahunan ini menjadi pengalaman baru bagi Hamam. Semoga nanti makin berkembang bakatnya,” tutur Yuli Purwanto, salah satu Pit Crew saat ditemui di Trowono, Paliyan, Gunungkidul.
Ia mengatakan, pestasi sebagai rockie yang didapat pelajar kelas III MI Yappi Banjaran ini berkat keseriusan latihan. Hobi yang dimiliki sejak belia terus diasah dengan sungguh-sungguh dengan dukungan orang tua.







“Selain berlatih memacu motor, latihan ketahanan fisik, mulai dari renang, bersepeda dan lari rutin dilakukan,” tutur Yuli.
Lebih lanjut ia mengatakan, meski postur tubuh Hamam masih nampak kecil namun kemampuannya tidak diragukan lagi. Ia mampu bersaing dengan pembalap lainnya. Di laga beberapa waktu lalu Hamam mampu mengendalikan Honda Sonic 150 cc. Lap demi lap mampu dilalui dengan baik hingga menyetuh finish pada urutan ke- 3.
Latihan demi latihan terus diikuti oleh Hamam. Di Gunungkidul sendiri, latihan dilakukan di kompleks Pasar Hewan Siyono, Hamam mendapat arahan dari Sudarmono, pelatih balap motor ternama sekaligus ayah Veda Ega Pratama asal Wonosari, Gunungkidul.
“Iya, sering latihan bersama kami,” sambung Sudarmono saat dihubungi melalui seluler.
Terpisah, Ayah Hamam, Badarudin tak ingin memaksa anaknya mengejar prestasi dalam kejuaraan balap motor. Kesediaannya memberi dukungan tak lain ingin mengarahkan dan mewadahi talenta yang dimiliki putranya.
“Sejauh ini dia serius dan senantiasa bersemangat, kami mencoba mengikuti dan selalu mengarahkannya,” ujar Badarudin.