fbpx
Connect with us

Sosial

Tak Ditutup Usai Digarap, Puluhan Lubang Pembuatan Sumur Resapan di Taman Kota Bikin Orang Tua Was-was

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Para orang tua yang mengantar anaknya bermain-main mengisi waktu sore di Taman Kota Wonosari sejak beberapa waktu terakhir ini memiliki kegiatan ekstra yang cukup menguras tenaga. Mereka harus selalu waspada mengawasi pergerakan putra-putrinya di sekitar taman lantaran di lokasi tersebut tengah dibangun puluhan lubang yang rencananya akan digunakan sebagai sumur resapan air. Yang cukup mengkhawatirkan, oleh pelaksana proyek dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul tersebut, lubang-lubang hanya dibiarkan saja saat sore hari selepas digarap pada siang harinya. Alhasil, hal ini tentunya menjadi sangat berbahaya bagi anak-anak maupun masyarakat umum lantaran di berbagai titik di lokasi tersebut, pada malam hari cukup gelap.

Septiana (30) warga Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari mengaku cukup khawatir dengan banyaknya lubang tak tertutup di lokasi-lokasi tersebut. Meski tak tak terlalu dalam, lantaran hanya sekitar 4 sampai lima meter, akan tetapi hal ini cukup berbahaya bila sampai anaknya terperosok. Kekhawatirannya cukup beralasan lantaran anaknya yang baru berusia 4 tahun berlarian di lokasi tersebut.

Berita Lainnya  Ramah Lingkungan dan Lebih Ekonomis, Perajin Batik Gunungkidul Mulai Gunakan Pewarna Alami

“Jadi tidak bisa santai, harus ekstra mengawasi, namanya juga anak-anak mereka nggak tahu mana yang berbahaya mana yang enggak. Banyak juga anak-anak lainnya yang melongok ada apa di lubang tersebut,” ucap Septi, Jumat (18/05/2018) sore.

Menurut Septi, tak hanya dirinya saja orang tua yang khawatir, namun banyak pula orang tua-orang tua lainnya yang juga melakukan hal serupa seperti yang dilakukannya. Mereka terpaksa harus mengikuti ke manapun sang anak bergerak. Tak jarang teriakan-teriakan keluar dari masing-masing orang tua tersebut yang melarang anak mereka mendekati lokasi-lokasi yang ada lubangnya.

“Ini lubang-lubangnya banyak banget, sampai di area yang ada ayunannya juga dikeduk dan lubangnya tidak ditutup. Bahaya banget menurut saya,” ucap dia.

Berita Lainnya  Kemiskinan Melejit di Masa Pandemi, Ini 3 Rencana Prioritas Program Kerja Pemerintah

Ia mengusulkan kepada para pelaksana proyek agar bisa setidaknya menutup lubang-lubang tersebut selama proses pembangunan. Bagaimanapun juga, Taman Kota Wonosari saat ini menjadi salah satu lokasi pilihan bagi orang tua untuk mengajak anak-anaknya bermain terutama ketika sore hari.

“Saya melihat banyak lubang seperti ini karena ngeri, anak saya kemudian saya ajak pindah saja ke Alun-alun saja yang ada mainannya. Ngeri juga di sini,” ucap dia.

Pantauan pidjar.com, di lokasi Taman Kota Wonosari memang tengah dibangun sumur resapan. Tercatat sedikitnya ada sekitar 30 lubang yang digarap di taman itu. Tidak diketahui pihak ketiga yang membangun proyek dari DLH Gunungkidul tersebut lantaran tidak terpasang papan informasi di lokasi penggarapan proyek pembangunan sumur resapan. Tak banyak yang bisa dikorek dari pelaksanaan pembangunan itu. Salah seorang pekerja hanya mengungkapkan bahwa ia sudah sebulan terakhir ini menggali lubang-lubang untuk sumur resapan.

Berita Lainnya  Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi, UMKM Akan Terima Dana Hibah Jutaan Rupiah

Sekretaris DLH Gunungkidul, Aris Suryanto menuturkan, sumur resapan di Taman Kota Wonsosari dibuat bertujuan untuk pengendali banjir, melindungi dan memperbaiki (konservasi) air tanah, tempat menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah.

“Ini memang proyek dari DLH untuk membuat sumur resapan di Taman Kota Wonosari,” ucap Aris.

Mengenai adanya keluhan masyarakat terkait penggarapan proyek yang lalai tidak menutup lubang-lubang yang telah dibangun itu, Aris mengaku akan segera mengkoordinasikannya dengan pihak penggarap.

“Coba besok saya koordinasikan,” singkatnya.

Sementara itum, Kepala DLH, Agus P yang juga dihubungi oleh pidjar.com mengakui bahwa di proyek tersebut, rekanan tidak memasang papan kegiatan proyek. Ia akan segera menghubungi pihak rekanan agar segera memasang papan kegiatan.

“Rekanan segera pasang papan kegiatan, nuwun,” ucap Agus dalam pesan Whatsappnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler