Sosial
Menjadi Kelompok Rawan Politik Uang, KNPI : Pemuda Harus Punya Argumen dalam Menentukan Pilihan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Gunungkidul menyebut pemilih pemula menjadi sektor paling rawan terseret dalam politik uang. Dengan jumlah pemilih pemula diangka lebih dari 20 ribu orang, menjadi sasaran empuk tim pemenangan.
Ketua KNPI Gunungkidul, Heri Santosa mengatakan, pihaknya saat ini terus mengencarkan ajakan untuk menolak politik uang. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab pemilih pemula merupakan salah satu kelompok yang nantinya kedepan akan mengantikan estafet kepemimpinan di Gunungkidul. Sehingga mereka harus memiliki idealisme terhadap pandangan politik.
“Ada sekitar 28 ribu pemilih pemula kalau tidak salah. Mereka belum tersentuh secara utuh terkait dengan dunia politik. Tentu menjadi sebuah hal yang rawan dengan politik uang,” ucap Heri usai melaunching komitmen Muda Bicara Bersama Kawal Pilkada Damai, Aman dan Sejuk, Minggu (22/11/2020) malam.
Untuk itu, saat ini perlu pemahaman terkait dengan politik kepada para generasi muda. Sehingga mereka tidak apatis terhadap politik. Memberikan pemahaman bahwa politik tidak melulu soal uang. Namun mereka harus mulai bisa menentukan pilihannya berdasarkan argumen yang jelas.
“Kita harus punya argumen kenapa milih calon kita. Bukan pragmatis, kita harus punya alasan yang jelas, buka hanya sekdar finansial,” terang dia.







Hal ini menjadi penting jika memahami bahwa tongkat estafet kepemimpinan di Gunungkidul nantinya juga akan diisi oleh generasi muda yang mungkin saat ini masih menjadi pemilih pemula. Secara umum, saat ini pihaknya menilai bahwa pemilih pemula masih cukup terkendali dalam menyambut pilkada.
“Memang ada beberapa orang yang membuat riuh dapat dilihat di media sosial, tapi itu tidak mewakili pemuda. Pilkada ini rawan konflik antar kepentingan satu dengan yang lainnya, tentu pemuda harus menjadi penggerak agar bentrokan sosial di tengah masyarakat di tengah Pilkada bisa diminimalisir,” papar Heri.
Pihaknya juga sudah menyiapkan program muda bicara bersama kawal Pilkada. Artinya pemuda akan dilibatkan langsung dalam proses Pilkada salah satunya dengan melibatkan para pemuda untuk saling menyadarkan pentingnya hak pilih bagi masa depan Gunungkidul. Selain itu juga akan mengawal langsung penggunaan protokol kedehatan dalam proses Pilkada di tengah pandemi ini.
“Jadi momentum ini bisa menjadi momentum kepedulian dalam pesta demokrasi,” ujar dia.
Terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani mengapresiasi gerakan muda-mudi Gunungkidul dalam menyukseskan Pilkada 2020 ini. Hani berharap, dengan sosialisasi kampanye yang dilakukan KPU bisa membuat pemuda memilih calon terbaik.
“Di tengah pandemi ini kami harap para pemuda menjadi tombak awal penerapan protokol kesehatan saat menggunakan hak pilihnya,” tandas Hani.