Sosial
Cerita Warga Tileng yang Selalu Antri untuk Dapatkan Air Bersih di Musim Kemarau




Girisubo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kesulitan sebagian warga Kabupaten Gunungkidul untuk mendapatkan air bersih masih menjadi pekerjaan rumah tahunan yang urung terselesaikan. Seperti dialami ratusan warga di Padukuhan Papringan, Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo. Belum adanya saluran pipa dari pemerintah membuat mereka harus membeli air ketika penampungan air hujan (PAH) mengering.
Terlebih dalam kondisi seperti sekarang ini. Dimana kemarau mengakibatkan warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Seperti diceritakan oleh Dukuh Papringan, Suharno. Puluhan tahun lamanya belum ada sambungan air bersih yang menyalur ke rumah warga.
Jika musim hujan turun mereka selalu mengandalkan PAH yang ada di wilayah mereka. Kemudian memasuki musim kemarau, air tampungan mereka tentu semakin berkurang bahkan habis. Sehingga harus membeli ke tangki swasta.
“Di sini mayoritas masyarakatnya terdampak kekeringan semua. Sehingga harus membeli dari tangki swasta untuk kisaran harganya 120 ribu sampai 150 ribu per 5000 liter air,” kata Suharno, Selasa (08/09/2020).




Menurutnya, air tangki yang dibeli oleh warga itu bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan selama dua minggu. Akan tetapi, jika keluarga dalam satu rumah banyak tidak sampai 2 minggu air tersebut sudah habis sehingga harus membeli lagi.
Salah seorang warga setempat, Jumiran mengatakan sejak bulan Juni lalu Padukuhan Papringan sudah terdampak kekeringan. Untuk mendapatkan pasokan air bersih ini pun juga membutuhkan waktu. Sebagai contohnya, mereka harus mengantri terlebih dahulu.
“Kalau pesennya hari ini belum mesti datang hari ini kita harus antri dulu, biasanya besok baru datang,” kata Jumiran.
Kegembiraan masyarakat ini nampak saat tanki bantuan dari BPBD Gunungkidul datang untuk menyalurkan bantuan air bersih. Tangki berisi ai ini kemudian digunakan untuk mengisi bak tampungan air yang ada. Satu persatu warga setempat mengantri untuk mengisikan jerigen ataupun wadah lain yang mereka bawa untuk mendapatkan air bantuan . Dengan bantuan dari pemerintah ini, dapat membantu pemenuhan kebutuhan air sementara waktu.
“Bersyukur dapat bantuan air ini. Paling tidak warga ada air untuk pemenuhan kebutuhan sekarang dan beberapa hari kedepan,” tambahnya.
Kepala pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengungkapkan, dari 18 Kapanewon di Gunungkidul sudah 15 kapanewon yang melaporkan terdampak kekeringan. Sampai dengan saat ini pihaknya telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 692 tanki.
“Ada berbagai kondisi yang ditemui dilapangan. Kita bahkan harus menempuh jarak agak jauh dan sampai ke Pracimantoro untuk mendapatkan air bersih dan kemudian disalurkan ke warga,” tutup Edy.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Sosial2 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Info Ringan3 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi