Sosial
Cerita Warga Tileng yang Selalu Antri untuk Dapatkan Air Bersih di Musim Kemarau
Girisubo,(pidjar.com)–Kesulitan sebagian warga Kabupaten Gunungkidul untuk mendapatkan air bersih masih menjadi pekerjaan rumah tahunan yang urung terselesaikan. Seperti dialami ratusan warga di Padukuhan Papringan, Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo. Belum adanya saluran pipa dari pemerintah membuat mereka harus membeli air ketika penampungan air hujan (PAH) mengering.
Terlebih dalam kondisi seperti sekarang ini. Dimana kemarau mengakibatkan warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Seperti diceritakan oleh Dukuh Papringan, Suharno. Puluhan tahun lamanya belum ada sambungan air bersih yang menyalur ke rumah warga.
Jika musim hujan turun mereka selalu mengandalkan PAH yang ada di wilayah mereka. Kemudian memasuki musim kemarau, air tampungan mereka tentu semakin berkurang bahkan habis. Sehingga harus membeli ke tangki swasta.
“Di sini mayoritas masyarakatnya terdampak kekeringan semua. Sehingga harus membeli dari tangki swasta untuk kisaran harganya 120 ribu sampai 150 ribu per 5000 liter air,” kata Suharno, Selasa (08/09/2020).
Menurutnya, air tangki yang dibeli oleh warga itu bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan selama dua minggu. Akan tetapi, jika keluarga dalam satu rumah banyak tidak sampai 2 minggu air tersebut sudah habis sehingga harus membeli lagi.
Salah seorang warga setempat, Jumiran mengatakan sejak bulan Juni lalu Padukuhan Papringan sudah terdampak kekeringan. Untuk mendapatkan pasokan air bersih ini pun juga membutuhkan waktu. Sebagai contohnya, mereka harus mengantri terlebih dahulu.
“Kalau pesennya hari ini belum mesti datang hari ini kita harus antri dulu, biasanya besok baru datang,” kata Jumiran.
Kegembiraan masyarakat ini nampak saat tanki bantuan dari BPBD Gunungkidul datang untuk menyalurkan bantuan air bersih. Tangki berisi ai ini kemudian digunakan untuk mengisi bak tampungan air yang ada. Satu persatu warga setempat mengantri untuk mengisikan jerigen ataupun wadah lain yang mereka bawa untuk mendapatkan air bantuan . Dengan bantuan dari pemerintah ini, dapat membantu pemenuhan kebutuhan air sementara waktu.
“Bersyukur dapat bantuan air ini. Paling tidak warga ada air untuk pemenuhan kebutuhan sekarang dan beberapa hari kedepan,” tambahnya.
Kepala pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengungkapkan, dari 18 Kapanewon di Gunungkidul sudah 15 kapanewon yang melaporkan terdampak kekeringan. Sampai dengan saat ini pihaknya telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 692 tanki.
“Ada berbagai kondisi yang ditemui dilapangan. Kita bahkan harus menempuh jarak agak jauh dan sampai ke Pracimantoro untuk mendapatkan air bersih dan kemudian disalurkan ke warga,” tutup Edy.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini