Connect with us

Uncategorized

Meski Banyak Tantangan, Petani Mulai Kembangkan Komoditas Bawang Merah di Pesisir Selatan

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Petani sekarang mulai melirik sektor hortikultura untuk dikembangkan setelah lahan panen padi. Tidak hanya petani di daerah yang berkecukupan air seperti kota Wonosari dan sekitarnya, melainkan saat ini di pesisir selatan juga mulai menanam bawang merah. Meski budidaya bawang di lahan pesisir cukup riskan namun para petani tetap semangat berusaha dan melakukan sejumlah antisipasi kegagalan.

Petugas Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Restu mengungkapkan kelompok tani yang aktif melakukan tanam bawang merah untuk mendukung program Upsus Bawang Merah Biji adalah Poktan Tukul Pambudi. Para petani memanfaatkan lahan di pesisir pantai untuk budidaya komoditas tersebut.

Semula hanya 15 orang yang melakukan penanaman bawang merah, namun seiring prospek yang ada mulai tumbuh dan menjadi 35 orang menanam bawang merah. Untuk menghadapi kesulitan ekonomi akibat pandemi sekarang ini sektor pertanian menjadi tumpuan para petani, sebab sektor pariwisata sedang tidak menghasilkan karena tutup.

Berita Lainnya  Laris Jadi Ajang Selfie dan Balap Liar, Polisi Giatkan Patroli di JJLS Rongkop

“Perkembangan disini sangat baik, tren untuk luasan lahan dan hasil panennya terus meningkat. Seperti awalnya hanya 15 orang yang budidaya setelah melihat proses dan prospeknya kemudian menjadi 35 petabi yang mengeluti budidaya bawang,” ucap Restu, Sabtu (14/08/2021).

Tahun ini, Poktan Tukul Pambudi mendapatkan alokasi bawang merah biji seluas 3 hektare, realisasinya disebar di 5 titik yaitu Bulak Ngrawe, Bulak Lodoyong, Bulak Pindul, Bulak Jrebeng, dan Bulak Ngleses. Tentunya menanam bawang di pesisir ada tantangannya sendiri yaitu angin yang berhembus membawa kandungan garam yang bisa menyebabkan daun menguning, kering dan kemudian mati.

“Tentu ada tantangan tersendiri, maka dari itu poktan menyikapinya dengan menyiram tanaman sehari 2 kali agar tetap terjaga kualitasnya dan tidak kering lalu mati,” paparnya.

Untuk memaksimalkan apa yang digeluti, para petani ini membangun saluran irigasi mandiri perpompaan yang terdiri dari sumur bor, bak penampung atau toren serta jaringan distribusi. Secara swadaya masyarakat membangun saluran irigasi ini dan dibantu oleh sejumlah donatur.

Berita Lainnya  Rekrut Kawula Muda, Golkar Gunungkidul Siap Saingi PDIP dan NasDem

“Saluran irigasi ini dubuat di Bulak Ngrawe dsn Bulak Pindul. Tahun 2019 lalu ada bantuan sumur bor di Bulak Lodoyong, jadi ada 3 saluran,” imbuh Restu.

Dijelaskan pada gerakan tanam ada beberapa varietas bawang biji yang ditanam diantaranya Maserati, Lokananta, dan Sanren untuk yang Umbi kami menggunakan varietas Super Philip, Tajuk serta Saptosari. Selain bawang merah poktan juga menanam bawang putih asli dari Kabupaten Gunungkidul yakni Varietas Lumbu Putih yang mempunyai aroma yang khas dan pedas sehingga banyak wisatawan yang menyukai jenis ini jika dijadikan penambah rasa dalam sambal.

“Tanam bawang merah biji ini berbeda dengan tanam umbi. Untuk modal menanamnya pasti lebih irit dan hasilnya juga lebih banyak. Contohnya, dari 1.000 hektare lahan mampu menghasilkan 13 sampai 15 juta rupiah,” jelasya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan guna merealisasikan petani yang maju, mandiri, dan modern maka penggunaan sarana dan prasarana pertanian berupa alat mesin pertanian modern dibutuhkan saat ini. Hal tersebut untuk mengurangi kehilangan hasil produk pertanian.

Berita Lainnya  Tekan Angka Kecelakaan, Daop 6 Yogyakarta Gelar Sosialisasi di Perlintasan Sebidang

Pada tahun anggaran 2021 lewat APBD diberikan bantuan alat mesin pertanian berupa 140 unit tractor roda dua Impala dan 75 unit kultivator serta bantuan alat mesin pertanian dari APBN Kementerian Pertanian RI berupa 8 traktor roda dua Impala dan 10 pompa air.

“Alat ini untuk mempercepat pengolahan lahan pertanian khususnya tanaman pangan. Satu alat traktor rida dua bisa digunakan untuk mengolah 20-30 hektare lahan, poktan juga diberik kebebasan untuk usaha pelayanan jasa alsintan di wilayah mereka,” terang Bambang Wisnu Broto.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler