fbpx
Connect with us

Kriminal

Aksi Kriminal Kian Marak, Polisi Dalami Sejumlah Kasus dan Tingkatkan Patroli

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pandemi covid19 memang sangat mempengaruhi perekonomian, terlebih saat ini masyarakat dibatasi mobilitasnya. Menurunnya mobilitas masyarakat akibat covid19, membuka peluang berbagai tindak kejahatan seperti pencurian, perampokan, serta tindak kriminalitas lainnya. Mengantisipasi hal tersebut, jajaran kepolisian Polres Gunungkidul meningkatkan pengamanan di masyarakat selama pelaksanaan PPKM Level 4.

Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto mengungkapkan selama PPKM Darurat ini bisa jadi angka kriminalitas di suatu daerah meningkat. Untuk itu guna mengantisipasi terjadinya sebuah kejahatan maka pihak kepolisian meningkatkan pengawasan di masyarakat, seperti intensitas patroli yang ditingkatkan dan mendeteksi potensi aksi kriminal.

“Patroli terus dilaksanakan, khususnya patroli subuh dari Sabhara, kemudian deteksi ditingkatkan oleh intel,” terang Iptu Suryanto, Minggu (15/08/2021).

Selain itu juga meningkatkan peran Bhabinkamtibmas di tiap Kalurahan dengan melakukan sosialisasi terus digencarkan agar masyarakat lebih sadar mengenai potensi tindak kriminal yang kemungkinan dapat terjadi.

“Selain itu, saat ini Satreskrim memiliki peranan untuk penyelidikan dan ungkap kasus kejahatan yang terjadi di daerah tersebut,” tambah dia.

Menurut laporan yang telah terdata, pada periode bulan Januari sampai Juni 2021 Satreskrim Polres Gunungkidul telah menangani 106 perkara kriminal, dimana 80 perkara diantaranya telah selesai ditangani. Sedangkan dalam masa PPKM ini, sudah terjadi beberapa kasus kriminalitas. Yang beberapa waktu terakhir marak terjadi adalah adanya aksi gendam yang menyasar lansia, pelaku kriminal tersebut menyasar lansia untuk menggasak barang berharga yang dimiliki khususnya emas.

Berita Lainnya  Teror 3 Pencurian Pecah Kaca Dalam Seminggu, Polisi Buka Kemungkinan Pelaku Sama

Dalam waktu beberapa pekan terakhir, sudah ada laporan penipuan dengan modus gendam dan mengenalkan diri sebagai pegawai Kecamatan atau Kapanewon untuk melakukan pendataan. Data yang ada sekitar 6 korban lansia di 5 lokasi berbeda dengan kerugian beragam dari jutaan bahkan sampai belasan juta rupiah.

Belum lagi kasus pencurian di kantor-kantor pegawai seperti di KUA Playen, SD Playen, SD di Wonosari, dan SD di Semanu yang mengakibatkan kerugian dalam jumlah besar.

“Untuk data selama PPKM ini masih kami update dan petakan” kata Kasubbag Humas

“Perkembangan dari laporan-laporan masyarakat terkait dengan kasus kriminalitas yang terjadi saat ini masih dalam upaya penyelidikan untuk mengungkap rentetan kasus tersebut. Mohon doanya agar segera terungkap,” kata Suryanto.

Dirinya menghimbau agar masyarakat lebih selektif lagi dalam menerima tamu yang tidak dikenal. Terlebih bagi yang memperkenalkan diri sebagai petugas dari sebuah instansi, alangkah baiknya mengetahui identitas atau pengenalnya terlebih dahulu.

Berita Lainnya  Penggerebekan Kawanan Pencuri Kayu di Hutan Negara, 1 Pelaku Tertangkap 1 Lainnya Buron

“Hari-hati dan tingkatkan kewaspadaan. Untuk bhabinkamtibmas juga diminta untuk semakin aktif lagi dalam kegiatan cek kondisi wilayah binaan mereka,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler