Pemerintahan
Minim Inovasi, DKP Dorong Masyarakat Tingkatkan Nilai Jual Hasil Laut






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Potensi perikanan di Kabupaten Gunungkidul disebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini, hasil tangkapan laut masih dijual dalam bentuk bahan pangan. Untuk itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul mendorong masayrakat untuk mengolah hasil laut menjadi sebuah olahan bernilai ekonomis tinggi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan pengolahan ikan di Kabupaten Gunungkidul masih tergolong sederhana dan belum memiliki inovasi baru. Sehingga hasil laut seperti ikan hanya bernilai ekonomis rendah.
“Sebagai contohnya, ikan tertentu hanya dijadikan tepung atau pakan ikan lainnya sehingga harga jualnya sangatlah rendah,” ucap Krisna, Selasa (04/08/2020).
Melihat kondisi ini, pihaknya mendorong warga untuk lebih inovatif dalam mengolah hasil tangkapan agar bernilai jual tinggi. DKP Gunungkidul juga bekerjasama dengan Loka Riset Mekanisasi pengolahan Hasil Perikanan untuk mengolah ikan menjadi memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga kesejahteraan juga dapat meningkat kembali.
“Kita uji cobakan penggunaan alat pemindang, dengan begitu ikan tangkapan nelayan dapat diolah dan dijual dengan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan harga biasanya,” kata Krisna.







Senin kemarin, Loka Riset bersama dengan DKP menyerahkan peminjaman alat pemindang ikan ini ke kelompok Pindang Mendak Lestari. Dengan begitu, masyarakat khususnya anggota kelompok dapat mengolah ikan tangkapan dengan maskismal. Caranya, ikan dibersihkan, diberi garam dan dimasukkan ke alat pemindang tersebut.
“Terus kita dorong untuk berinovasi. Karena memang sebenarnya potensi di Gunungkidul luar biasa, untuk pemindang ini juga belum banyak dilakukan oleh masyarakat di daerah kita,” tambah dia.
Menurut Krisna Berlian sektor perikanan khususnya dalam hal pengolahan memiliki peranan penting sebagai penyumbang komoditas unggulan. Saat ini, memang diakuinya banyak yang belum maksimal lantaran adanya sejumlah hal uang dihadapi, mulai dari keterbatasan modal, kurangnya pengetahuan dan beragam hal lauinnya sehingga potensi yang ada masih belum dioptimalkan.
“Makanya kita berikan pendampingan dan arahan untuk pengoptimalan potensi di tengah kekurangan dan kendala yang dihadapi,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter