fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Angin Segar, Guru Honorer Hampir Pensiun Bisa Daftar Jadi PPPK

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Angin segar saat ini tengah dirasakan oleh para guru honorer, bahkan mereka yang usianya hampir pensiun. Pasalnya, Kemendikbud dalam waktu dekat ini akan membuka lowongan bagi guru honorer maupun tenaga pendidik yang belum lolos CPNS menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan, persyaratan bagi P3K yakni usia pelamar mulai dari 20 tahun hingga satu tahun menjelang pensiun pada jabatan yang dilamar, yakni usia 59 tahun. Mendikbud sendiri berkomitmen akan mengangkat 1 juta guru honorer se Indonesia dalam rekrutmen Aparatur Sipil Negara P3K ini.

“Untuk Kabupaten Gunungkidul belum tau jumlah formasinya berapa, masih akan ada berbagai pembahasan,” kara Bahron, Selasa (24/11/2020).

Dikatakan Bahron, upaya rekrutmen P3K ini merupakan langkah pemerintah untuk memberikan rasa adil bagi para guru yang telah mengabdi namun dengan status guru honorer. Padahal, di sisi lain kebutuhan guru dalam negeri cukup banyak.

“Untuk detailnya seperti apa siang ini kami ada rapat virtual dengan kementerian,” imbuh dia.

Secara garis besar ia menyebut, seluruh guru honorer baik yang sudah ataupun belum melaksanakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) memiliki hak untuk mendaftar P3K. Setiap guru yang mendaftar memiliki kesempatan tiga kali ujian hingga lolos seleksi.

Berita Lainnya  Sidak di Sejumlah Supermarket Besar, Petugas Gabungan Temukan Beras Diduga Ilegal Diedarkan

“Pemerintah pusat juga sudah menyediakan anggaran untuk menggaji mereka para guru P3K yang lolos seleksi,” jelas Bahron.

Sementara itu, Kepala Bidang Formasi, Pembangunan dan Data Pegawai, Badan Kepegawaian dan Pelatihan Pendidikan Daerah (BKPPD) Gunungkidul, Reni Linawati mengatakan pada rekrutmen P3K tahap 1 tahun 2019 lalu hingga kini masih menunggu ketetapan Kemenpan-RB. Reni menyebut ada sekitar 64 guru honorer di Gunungkidul yang lolos seleksi kala itu.

“Ada sekitar 64 guru, tapi sampai sekarang belum ada penetapan dari Kemenpan RB,” pungkas Reni.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler