Pariwisata
Ngabuburit di Embung Batara Sriten, Menikmati Keindahan Sunset






Nglipar,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Obyek wisata Embung Batara Sriten di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar disebut menjadi destinasi wisata yang paling berkembang di Kabupaten Gunungkidul. Pesona keindahan panorama alam serta mudahnya akses jalan menuju lokasi disebut menjadi faktor penyebabnya. Sehingga di Bulan Ramadhan ini, Embung Batara Sriten bisa dijadikan alternatif untuk menunggu waktu berbuka puasa di Bulan Ramadhan.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, dari pantauan pihaknya Embung Sriten memiliki beberapa keunggulan dari segi panorama alam. Sebab, embung sendiri mempunyai diameter yang cukup luas dan berada di dataran tinggi.
“Keindahan alam di sana sangat menjual,” kata Harry kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Minggu (19/05/2019).
Harry menambahkan, lokasi yang tinggi membuat kawasan di sekitar embung sering tertutup kabut, khususnya setiap pagi dan sore hari. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan Rawa Jombor di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, dan Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, secara bersamaan dari satu lokasi. Embung ini tak hanya menawarkan keindahan alam karena di sekitarannya juga dikembangkan agrowisata berupa tanaman buah mulai dari kelengkeng, durian, jeruk hingga avokad.
“Akses jalan sudah mudah untuk kesana, tahun lalu pemkab membangun jalan sepanjang 7 kilometer. Sehingga menjadi support tersendiri,” imbuh dia.







Kedepan pihaknya akan terus melakukan berbagai inovasi di beberapa wisata khusus untuk menambah variasi wisata di Gunungkidul. Sehingga ketika jenuh dengan wisata pantai pengunjung dapat memilih alternatif wisata lainnya.
Sementara itu, sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Batur Agung Rahayu (Batara) Sriten, Radata mengatakan, Embung Batara Sriten dibangun pada 2015. Hingga saat ini embung menjadi salah satu destinasi wisata di kawasan utara. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kunjungan yang mencapai ribuan orang setiap bulan.
“Pada tahun ini kalau dirata-rata ribuan pengunjung datang ke Sriten. Kalau untuk bulan Mei ini ada sekitar 800 pengunjung yang datang,” terang dia.
Menurut dia embung tidak hanya menawarkan keindahan alam karena pengunjung juga bisa menikmati Matahari terbit dan terbenam di satu lokasi. Terlebih saat bulan puasa seperti ini lokasi tersebut kerap dijadikan lokasi ngabuburit menunggu berbuka puasa.
“Kalau yang paling ramai hanya hari sabtu dan minggu,” kata dia.