Pemerintahan
Obyek Wisata Gunungkidul Masih Ditutup Untuk Umum






Wonosari (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bulan Juli 2021 ini nampaknya akan menjadi bulan kelam bagi para pelaku wisata di Gunungkidul. Sejak awal bulan lalu, sektor pariwisata sendiri memang lumpuh lantaran seluruh obyek wisata ditutup pasca kebijakan pemberlakuan PPKM Darurat. Kebijakan penutupan sendiri yang awalnya hingga 20 Juli 2021 akhirnya diperpanjang hingga 25 Juli 2021 mendatang.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono menyatakan, sesuai dengan kebijakan pemerintah, pihaknya telah secara resmi memperpanjang kebijakan penutupan seluruh obyek wisata di Gunungkidul. Seluruh akses ke obyek-obyek wisata di Gunungkidul ditutup. Para petugas sendiri masih diterjunkan untuk bertugas memastikan peraturan ini ditaati. Ia menegaskan, selama penutupan ini, pengunjung yang telah terlanjur datang tetap tidak akan diperkenankan masuk ke objek wisata.
“Kami menjalankan Instruksi Mendagri yang terbaru dalam PPKM Darurat, salah satunya ialah penutupan objek wisata,” terang Harry pada media, Kamis (22/07/2021).
Ia beberkan lebih lanjut, berkaitan dengan kapan pembukaan kembali obyek wisata ini, pihaknya belum berani untuk memastikan lebih lanjut. Dinas Pariwisata Gunungkidul memilih untuk menunggu instruksi lanjutan dari Pemerintah untuk kebijakan ini.
“Nanti kalau sudah ada instruksi, baru akan kita buka kembali,” lanjutnya.







Harry meminta kepada kerjasama dari semua pihak terkait dengan kebijakan ini. Tak hanya kepada para pelaku wisata, namun juga kepada para wisatawan agar tidak nekat datang ke objek wisata. Pihaknya telah menempatkan petugas untuk menghadang wisatawan yang nekat berkunjung ke objek-objek wisata. Dinas Pariwisata lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat meskipun konsekuensi dengan tidak adanya wisatawan membuat PAD pada sektor pariwisata akan sangat anjlok.
“Langkah ini penting untuk ditempuh agar pengendalian dalam masa PPKM Darurat lebih maksimal, tentunya untuk kebaikan kita bersama,” sambungnya.
Sementara itu, petugas penjaga Tempat Penarikan Restribusi (TPR) JJLS, Wijang Antok mengungkapkan bahwa seiring berjalannya waktu, sudah tidak ada wisatawan yang mencoba masuk ke objek wisata di pesisir. Dalam pantauannya, wisatawan yang sering didominasi oleh orang luar Gunungkidul terlihat sepi. Lalu lalang di jalan hanya terlihat warga-warga lokal yang berprofesi sebagai nelayan maupun petani.
“Meskipun sepi, petugas tetap berjaga untuk mengantisipasi wisatawan yang nekat menuju objek wisata agar kami tidak kecolongan,” terangnya. (Roni)