Sosial
Obyek Wisata Sepi Selama Ramadan, Volume Sampah di Gunungkidul Menurun
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bulan puasa yang hampir berjalan 1 bulan ini berdampak pada penurunan jumlah volume sampah yang ada di Gunungkidul. Namun begitu, hal tersebut terjadi diduga karena adanya penurunan jumlah wisatawan pada bulan Ramadan ini. Sebab sampai dengan saat ini, sampah dari pariwisata masih menjadi sumber terbesar sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wukirsari, Baleharjo.
Kepala UPT Sampah dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Eko mengatakan, jumlah sampah yang masuk ke TPA Wukirsari selama bulan Mei 2019 ini berjumlah 1.117,25 ton. Jika di rata-rata, produksi sampah mencapai 36,04 ton per hari.
“Jika dibanding bulan April volume sampah mengalami penurunan. Sebab kemarin sampah yang masuk mencapai 1.231,200 ton atau rata-rata 41,04 ton per hari,” kata Eko kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Minggu (02/06/2019).
Eko mengatakan, sumber sampah paling banyak berasal dari sampah pariwisata. Ia beranggapan, penurunan sampah merupakan dampak dari menururnnya jumlah kunjungan wisatawan saat bulan puasa ini.
“Masih sampah pariwisata. Tapi untuk jenis-jenis sampah kita tidak bisa mengetahuinya. Kita tidak sampai menganalisa jenis sampahnya,” terang Eko.
Sementara itu, Kepala DLH, Agus Priyanto menyampaikan, penurunan sampah saat puasa ini merupakan hal yang wajar. Menurutnya, volume sampah akan kembali naik memasuki musim mudik dan libur lebaran tahun ini.
“Puasa tidak ada kenaikan volume, malah menurun. Kecenderungannya nanti hari lebaran dengan adanya pemudik dan wisatawan. Karena aktivitas masyarakat juga meningkat,” kata Agus.
Agus menjelaskan, meski diprediksikan akan terjadi peningkatan volume sampah, pihaknya tidak akan menambah jumlah petugas kebersihan. Pihaknya lebih meminta kepada masyarakat atau wisatawan agar tidak membuang sampah secara sembarangan.
“Kalau sampah tidak dibuang sembarangan, petugas kebersihan kami lebih mudah mengumpulkan untuk kemudian dibawa ke TPA,” kata Agus.
Agus menjelaskan, sampah di kawasan wisata sendiri banyak didominasi sampah plastik dan limbah bekas tempurung kelapa. Ia berharap seluruh elemen pelaku wisata dapat bekerja sama dalam mengontrol sampah agar tidak dibuang sembarangan sehingga mengurangi keindahan obyek wisata.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program