Pemerintahan
Operasi Pasar Gula Seharga Rp12.500 per Kilogram Kembali Digelar, Simak Jadwalnya






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Komoditas gula pasir saat kini tengah menjadi incaran masyarakat. Selain harganya yang kian melambung, keberadaannya pun cukup langka. Beberapa waktu yang lalu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul bersama Bulog telah melakukan Operasi Pasar Murni gula pasir. Dalam operasi penjualan gula murah itu, antusiasme masyarakat memang luar biasa. Hanya dalam satu jam, stok gula pasir langsung ludes.
“Harapannya dengan adanya OPM ini, harga gula bisa segera stabil mendekati HET. Namun sekarang memang masih jauh,” ungkap Kabid Perdagangan Disperindag Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih, Jumat (24/04/2020) kemarin.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan kembali menggelar OPM gula pasir yang didatangkan dari PG Madukismo, Bantul. Rencananya, OPM ini akan digelar di halaman kantor Sekretariat Daerah Selasa (28/04/2020) siang pekan depan. Sama seperti operasi sebelumnya, pihaknya akan menjual gula pasir dengan harga Rp 12.500 per kilogramnya.
“Silakan nanti datang untuk membeli gula pasir murah yang kami sediakan,” imbuh Yuni.
Untuk kegiatan ini, Disperindag DIY menyediakan dua ton gula pasir. Warga dipersilahkan langsung datang mulai pukul 10.00 WIB di halaman Setda Gunungkidul. Namun begitu, dalam operasi ini, pihaknya juga memberlakukan aturan di mana satu identitas yang datang hanya diperbolehkan membeli 2 kilogram gula.







“Satu identitas hanya boleh mengambil dua kilogram,” ujar Yuni.
Di tengah Pandemi Covid19, OPM pun juga menerapkan social distancing. Berbeda dengan OPM sebelumnya, kali ini, pengambilan bisa diwakilkan untuk mendukung program social distancing. Skema ini diberlakukan guna mencegah adanya kerumunan massa.
“Silakan yang dititipi ngelist alamat dan NIK,” jelas Yuni.
Ia mengatakan, OPM sebelumnya yang bekerjasama dengan Bulog, pihaknya membawa 1,5 ton gula. Namun kuota tersebut ludes dalam waktu yang cukup singkat, yakni satu jam setelah OPM dibuka.
“Mohon maaf yang kemarin, jam 11.00 WIB sudah habis,” kata dia.
Ia menambahkan, pada awal puasa ini, tidak terjadi lonjakan harga bahan kebutuhan pokok yang signifikan. Bahkan untuk komoditi sayuran seperti cabai, tomat, kubis, justru mengalami penurunan harga.
“Harga sayur mayur, ayam semua stabil,” ujarnya.
Sebelumnya Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Raharjo Yuwono melaporkan stok pangan tersedia dan mencukupi setidaknya hingga akhir 2020.
“Bisa dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama pandemi COVID-19, termasuk untuk Ramadan hingga Idul Fitri, ketersediaan pangan selama setahun ini kita surplus,” tandas Raharjo.