Sosial
Panen Raya Palawija, Petani Sisi Selatan Gunungkidul Raup Keuntungan Puluhan Juta Per Hektare






Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Memasuki akhir Bulan Maret ini sejumlah petani di sisi selatan Kabupaten Gunungkidul tengah mengalami panen raya. Berbagai jenis tanamana palawija dengan lahan ratusan hektare mulai dipanen. Keuntungan pun mencapai puluhan juta rupiah per hektare.
Ketua Kelompok Tani Manunggal Karya Padukuhan Saptosari Desa Kanigoro, Nyoto mengatakan berbagai pangan palawija yang ditanam secra tumngsari telah dipanen. Adapun penanaman sediri berada di lahan seluas 146 hektare.
“50 hektare tanaman kacang tanag monokultur kemudian yang 96 hektare tanaman pangan pado dan jagung tumpangsari,” ungkap Nyoto, Minggu (22/03/2020).
Dikatakan Nyoto, dalam satu tahun tanah tersebut ditanami dua kali. Adapun pola penanaman sendiri yakni penanaman Palawija-Palawiha-Bero atau Padi/Palwiha-Palawija.
“Hasil panen kacang tanah mencapai 16,5 kuintal wose per hektar,” imbuh dia.







Sementara itu, untuk tanaman jagung ubinan mencapai 11 kg tongkol atau jika dikonversikan menjadi 9.8 ton pipil kering per hektar. Nakmn demikian pihaknya hingga kini masih mengalami kesulitan mengakses mesin pertanian.
“Kami harap dinas memberi bantuan Power Threser Multiguna karena saat panen sangat berguna,” uja dia.
Terpisah, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Saptosari Siyatun menukaskan, dalam hitungan analisa usaha tani dalam satu hektar dengan produksi 16,5 kilogram kuintal wose dengan harga Rp. 25ribu per kilogram, petani akan mendapatkan keuntungan bersih Rp. 25.192.000,- per hektar. Dengan demikian para petani ditekomendasikan menjual hasil panen kacang tanah dalam bentuk wose.
“Jika dijual gelondong kering dengan harga Rp 13.000 per kg, hanya mendapatkan pendapatan bersih Rp 19.495.000 per hektar tentu selisihnya sangat banyak,” tandas dia.