fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Diklaim Hasilkan Data Lebih Akurat, BPS Akan Manfaatkan Gadget Warga Dalam Pendataan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Sensus Penduduk yang akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 mendatang akan menggunakan metode baru. Di mana metode ini memanfaatkan era digital dengan menggunakan gadget penduduk dan dilakukan secara mandiri. Dengan adanya metode ini, diharapkan nantinya keakuratan data lebih terjamin. Dari BPS sendiri nantinya juga akan bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terkait data yang masuk dan beberapa hal lainnya.

Penerapan sensus penduduk dengan metode digital ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia dan akan dilakukan secara serentak di seluruh daerah. Selain mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dan tergerak melakukan update data, sistem ini dilakukan juga untuk mengimbangi perkembangan teknologi. Beberapa negara lain pun juga diklaim telah menerapkan sistem semacam ini.

Kepala BPS Kabupaten Gunungkidul, Sumarwiyanto mengatakan, pada tahun 2020 mendatang untuk pendataan penduduk memang berbeda jika dibandingkan dengan sistem atau metode 10 tahun yang lalu. Untuk menerapkan metode digital sendiri, nantinya petugas akan bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berkaitan dengan data dan keaktifan masyarakat dalam memperbarui data mereka. Dalam penerapannya nanti, BPS akan memberikan pelatihan terlebih dahulu kapada petugas, Ketua RT atau orang yang sekiranya ditunjuk oleh masyarakat.

Berita Lainnya  Pasar COD Wonosari, Potret Nyata Kegigihan Para Wanita Hebat Gunungkidul

Pelatihan ini dimaksudkan agar dapat memberikan arahan dan bimbingan pada masyarakat di padukuhannya dalam melakukan pendataan secara mandiri. Alat yang dimanfaatkan hanyalah gadget milik masing-masing masyarakat yang nantinya akan dihubungkan dengan sebuah aplikasi.

“Untuk target paling tidak di satu padukuhan itu 15 orang lah yang dapat dengan sendirinya melakukan pendataan secara mandiri,” terang Sumarwiyanto, Sabtu (10/08/2019).

Lebih lanjut, semantara target dari BPS dalam pelaksanaan sensus secara online ini sendiri yakni sekitar 22 persen dari jumlah penduduk yang ada di Gunungkidul. Sebenarnya sistem ini telah diujicobakan di kabupaten Kulon Progo beberapa waktu lalu. Hasilnya dari target nasional justru melebihi yakni berkisar 30 persen. Ia berharap paling tidak Gunungkidul juga dapat berada pada di garis target atau bahkan melebihi.

Berita Lainnya  Untuk Pertama Kalinya, Pendapatan Retribusi Parkir Dishub Tembus 1 Miliar

“Kami sadar betul jika pastinya semua belum tentu bisa memanfaatkan sistem ini. Maka dari itu, kesadaran akan kami tumbuhkan melalui sosialisasi. Ada memang sebagian terkendala pengoperasian sistem ini, ada juga yang sebenarnya bisa tapi mungkin malas atau bagaimana,” kata dia.

Masyarakat tak perlu khawatir atau gundah dalam penerapan sensus penduduk dengan metode digital yang akan diterapkan pada Bulan Maret hingga April ini. Pasalnya pada bulan Juli 2019 mendatang, bagi masyarakat yang tidak dapat mengoperasikan dan belum melakukan pendataan secara mandiri akan dilakukan sensus secara manual.

Dalam metode ini, petugas akan disebar di masing-masing wilayah untuk melakukan pendataan secara door to door.

“Bulan Mei dan Juni kami jadwalkan untuk evaluasi dan pengecekan data. Dari data base Dukcapil nanti akan kelihatan siapa yang belum melakukan pendataan mandiri, kemudian nanti petugas akan kami sebar untuk pendataan manual,” paparnya.

Pemetaan wilayah kerja dan beberapa persiapan lainnya juga telah dipersiapkan oleh BPS untuk sensus penduduk dengan metode kombinasi antara manual dengan digital ini. Adapun sistem digital sendiri menurut BPS ada beragam keunggulan diantaranya lebih efektif, efisien serta nantinya data jauh lebih akurat.

Berita Lainnya  Minimalisir Pelanggaran, Bawaslu Libatkan Perempuan dalam Pengawasan Pemilihan Umum

“Nanti kalau misalnya ada seseorang pada KTP beralamat di Gunungkidul tapi domisili di Jakarta atau kota lain juga dapat diketahui melalui sistem baru ini,” tutupnya.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler