Peristiwa
Pantai Krakal dan Slili Tercemar Limbah Berbau Solar, Biota Laut Mati


Tepus,(pidjar.com)– Pantai Krakal dan Slili yang berada di Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus diduga tercemar limbah. Sebab di pinggiran pantai ditemukan cairan berwarna hitam dan berbau layaknya solar bercampur dengan air pantai. Penyisiran yang dilakukan oleh petugas, terdapat beberapa hewan laut yang mati di sekitaran air yang bercampur limbah tersebut.
Kondisi semacam ini sudah terjadi sejak Sabtu kemarin. Air di pinggiran pantai Krakal dan Slili terdapat gumpalan-gumpalan hitam yang bila tersentuh di tangan atau kaki menjadi lengket. Tim Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul kemudian bergerak cepat untuk melakukan penanganan
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Marjono membenarkan bila di pinggiran 2 pantai tersebut terdapat benda asing berwarna hitam yang bercampur dengan air di karang-karang. Benda tersebut bila terkena panas akan mencair dan mengeluarkan bau mirip solar, kemudian bila terkena tangan, kaki atau pakaian terasa lengket dan licin.
“Iya memang sudah dari Sabtu kemarin, kita lakukan penyisiran. Kalau untuk jumlahnya sendiri tidak begitu banyak,” papar Marjono.
Ia mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti sumber dugaan limbah berasal dari mana. Usai adanya temuan tersebut, tim kemudian berkoordinasi dengan DLH Gunungkidul untuk pengecekan, selain itu tim juga mengambili benda diduga limbah tersebut agsr tidak semakin banyak dan mengganggu aktifitas wisatawan.
“Kalau untuk sumber (limbah) kami belum tahu dsri mana. Bisa jadi dari tengah laut,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim lapangan untuk mengecek lokasi dan mengambil sample air. Sampel air dan limbah dari 2 pantai ini akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan uji lab.
“Ya akan kami uji lab untuk mengetahui secara pasti kondisi air di pantai tersebut dan disimpulkan penyebabnya apa dan benda itu apa,”kata Harry Sukmono.
Berdasarkan pemantauan timnya, Harry mendapatkan laporan bila biota laut skala kecil di titik-titik benda diduga limbah itu menyebar ditemukan kepiting kecil, bintang laut, dan bulu babi yang mati.
“Iya ada temuan hewan laut yang mati,” pungkas dia.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik3 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan