Peristiwa
Pasien Positif Corona Sempat Jualan Makanan, 30 Orang Jalani Rapid Tes, 1 Reaktif






Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Puluhan warga Giriharjo, Kecamatan Panggang terpaksa harus menjalani rapid tes dan isolasi mandiri akibat kontak langsung dengan warga positif covid-19 dari klaster Indogrosir. Kontak tersebut terjadi karena warga positif tidak mematuhi protokol covid dan bahkan nekat berjualan makanan.
Wakil ketua Satgas Penanganan Covid-19 Desa Giriharjo sekaligus ketua BPD Desa Giriharjo, Irwan Tri Wibowo mengatakan, sejak penetapan 1 orang warganya positif covid-19, pihak puskesmas langsung melakukan tracing. Hasilnya 30 orang diketahui telah melakukan kontak dengan pasien positif tersebut.
“Hari ini dilakukan rapid tes terhadap 35 orang tersebut,” ujar Irwan, Rabu siang.
Ia mengatakan, dari rapid tes tersebut 1 diketahui reaktif. Satu orang reaktif tersebut merupakan perempuan berusia sekitar 27 tahun.
“Satu reaktif itu besuk akan dilakukan swab,” kata dia.







Lebih lanjut dijelaskan bahwa banyaknya orang yang melakukan kontak tersebut dikarenakan kurangnya kesadaran dari warga yang positif. Menurutnya, warga positif tersebut justru tidak melakukan isolasi mandiri.
“Dia tidak isolasi, malah berjualan dan sempat ke UPK juga, jadi ya penelusuran kontak ini cukup banyak sampai 35 orang itu,” ungkap dia.
Bahkan diakuinya, dari puluhan tesebut beberapa berusia anak-anak karena memang ketika ia membuka warung jualan banyak anak yang membeli di tempatnya. Untuk itu, pihaknya menyarakan kepada warga yang melakukan rapid test juga diwajibkan untuk isolasi mandiri.
“Kami berharap mereka yang isolasi benar-benar taat agar tidak ada korban lagi,” ungkap dia.
Untuk permakanan, saat ini kepada warga yang isolasi diri dibantu dari pemerintah desa. Tak sedikit pula warga maupun yang memberikan sumbangan.
Sementara itu, Ketua Komisi A, DPRD Gunungkidul, Ery Agustin mengatakan pihaknya turut melakukan pemantauan. Dirinya juga mendapat keluhan kekurangan APD masker di wilayah Kecamatan Giriharjo.
“Kami dapat keluhan tenaga medis di puskesmas kekurangan masker N-95. Kami harap Dinkes segera mengirimkannya,” imbuh dia.