Connect with us

Hukum

Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak Diancam Dijerat UU No 17/2016, Hukuman Mati dan Kebiri Menanti

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Perang terhadap predator seksual anak terus digaungkan. Hukuman berat siap menanti para pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Bahkan beberapa waktu lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Susan Yembise secara tegas mengatakan pelaku kekerasan terhadap anak bisa dihukum tembak mati atau seumur hidup. Tak hanya itu, para predator seksual terhadap anak juga terancam hukuman kebiri kimiawi.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Rumi Hayati mengatakan sesuai dengan apa yang tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak bahwa pelaku kekerasan terhadap bisa dihukum mati, seumur hidup atau dikebiri jika korbannya meninggal dunia atau cacat seumur hidup. Langkah ini diambil untuk memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan seksual yang menyasar kepada anak-anak.

Berita Lainnya  Hindari Tabrakan Dengan Bus, Mobil CRV Terjang Warga Hingga Tewas

“Ada di UU 17 /2016 juga mengenai tambahan pidana pokok berupa pidana mati dan pidana seumur hidup dan pidana tambahan pengumuman identitas pelaku. Dan tambahan tindakan berupa kebiri kimia. Pemasangan alat pendeteksi elektronik dan rehabilitasi,” kata Rumi kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Minggu (11/11/2018).

Meski demikian, untuk jerat UU 17/2016 sendiri baru bisa diberlakukan kepada pelaku kekerasan seksual terhadap anak dalam situasi tertentu, yaitu apabila korban banyak, korban kekerasan seksual sampai meninggal atau mengakibatkan cacat permanen pada anak.

Disinggung mengenai sejumlah putusan terkait kasus tersebut, Rumi mengatakan belum pernah ada yang sampai seberat apa yang ada di dalam undang-undang. Namun demikian, pihaknya mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum yang telah menuntaskan sejumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Gunungkidul.

“Proses melalui persidangan, hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku tentunya. Kita mengapresiasi aparat penegak hukum,” kata Rumi.

Dari pantauan pidjar-com-525357.hostingersite.com, per awal November 2018, belasan kasus yang melibatkan anak dan perempuan terjadi di Gunungkidul. Bahkan jika lebih mengerucut pada pelecehan seksual, saat ini para pelaku semakin nekat menjalankan aksinya.

Berita Lainnya  Bobol Warung Kelontong, Pencuri Mabuk Bersajam Dikepung Warga

Kasus pelecehan seksual tidak hanya terjadi di dalam ruangan, bahkan juga kerap terjadi di muka umum seperti di jalan raya. Belum lama ini, kejadian cukup mengejutkan lantaran adanya kasus pelecehan oleh oknum guru terhadap siswanya.

“Kami sangat prihatin dengan kasus yang terjadi. Kita juga berusaha melakukan pendampingan terhadap para korban. Begitu kita ada laporan langsung kita datangi korban, langsung kita assesemen. Kemudian baru kita rujuk/arahan sesuai dengan kondisi korban,” ungkap dia.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Riko Sanjaya menambahkan bahwa selama ini tidak ada kendala cukup berarti dalam penanganan kasus kekerasan seksual yang terjadi di Gunungkidul. Pihaknya mengaku seluruh jajaran telah bekerja dengan maksimal.

Berita Lainnya  Diduga Pekerjakan Anak PKL Hingga Larut Malam, KPU Gunungkidul Dilaporkan ke Polisi

“Anggota yang kita punya sudah sesuai standar. Semuanya bekerja maksimal, jadi tidak ada kendala,” kata dia.

Ia menyebut, terkait dengan putusan hukuman sendiri diserahkan kepada pihak pengadilan. Namun dalam penanganannya, pihaknya juga telah mengenakan pasal tersebut.

“Kita juga menggunakan pasal itu (UU Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang),” terang Riko.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 hari yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis2 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis2 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata2 bulan yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Berita Terpopuler