bisnis
Pelaku UMKM Belum Maksimal Pasarkan Produknya di Pusat Perbelanjaan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah untuk mengakses program penjualam produk di sejumlah supermarket. Pasalnya, sejauh ini Pemkab sudah memiliki Perda Nomor 16 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang mendorong UMKM untuk menitipkan produk di sejumlah pusat perbelanjaan baik modern maupun tradisional.
Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Gunungkidul, Sih Supriyana menyebut saat ini ada 20.928 usaha mikro, 1.644 usaha kecil dan 31 pelaku usaha di Gunungkidul. Rerata mereka bisa memulai usaha namun kesulitan dalam pemasaran. Terlebih saat ini pada kondisi pandemi yang tidak berkesudahan.
“Memang kalau UMKM pangan tidak begitu terpengaruh, tapi kalau soal fashion dan kerajinan mereka sangat terdampak,” ujar Sih, Selasa (01/12/2020).
Padahal di sisi lain, ia sudah memberikan ruang terhadap pelaku UMKM. Tentu saja support supermarket terhadap kelangsungan pelaku UMKM di Gunungkidul.
“Secara terperinci di Perda tersebut tidak diatur prosentasi jumlah UMKM yang wajib dijual di supermarket, hanya saja di pasal 14 dan 19 disebutkan bahwa kemitraan dengan umkm lokal dalam artian memberikan tempat untuk display sekaligus juga penyerapan tenaga kerja lokal,” jelas Sih.







Ia mengatakan, saat ini baru ada sekitar 5% UMKM di Gunungkidul yang mulai mendisplaykan produknya di supermarket besar. Menurutnya, para pengusaha memang kurang berminat lantaran skrining kelolosan produk cukup ketat.
“Misalnya makanan ya harus benar benar berkualitas dari sisi packaging, PIRT, BPOM dan label halal. Kami juga sudah sering menjembatani untuk mengurus ini, tapi para pelaku UMKM kurang meminatinya,” imbuh dia.
Padahal, Sih menyebut produk lokal Gunungkidul tak kalah bersaing. Misalnya saja dari sisi fashion dan produk handmade yang artistik.
“Tapi kurang populer, para pelaku usaha memang jarang sekali yang ngakses untuk bisa mendisplaykan produk,” jelas dia.
Sementara itu, Kasi Promosi Bidang UMKM Dinkop UMKM Gunungkidul, Krismularsih mengatakan, saat ini digital marketing sudah mulai dilakukan oleh pelaku usaha di Gunungkidul. Pihaknya juga telah beberapakali melakukan pelatihan berkaitan dengan pemanfaatan marketplace untuk mengenalkan produk di luar Bumi Handayani.
“Harapannya ya produk lokal ini bisa bersaing, melalui online maupun offline,” tandas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter