Pemakai Tabung Gas Melon Menurun, Pemkab Ajukan Pengurangan Kuota

Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Perdagangan Gunungkidul berencana mengurangi kuota utama tabung gas Lpg 3 kilogram pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan karena adanya penurunan jumlah pengguna tabung gas 3 kilogram di masyarakat.

Sub Koordinator Pengawasan dan Pengendalian, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Rindang Arifian, menyampaikan jumlah pengguna tabung gas ukuran 3 kilogram di masyarakat Gunungkidul mengalami penurunan sehingga pihaknya berencana mengurangi kuota utama gas 3 kilogram tahun ini. Ia mencontohkan pada tahun 2022, kuota utama gas 3 kilogram di Gunungkidul mencapai 5.552.333 tabung. Namun dalam konsumsinya, jumlah tersebut masih menyisakan sejumlah tabung.

“Kami putuskan menurunkan kuota gas 3 kilogram di tahun ini menjadi 5.380.333 tabung yang mana setara dengan 16.141.000 metrik ton,” jelasnya.

Rendahnya tingkat pengguna gas 3 kilogram oleh masyarakat juga terlihat pada awal tahun ini, tercatat sejak bulan Januari hingga April 2023 pemakai gas 3 kilogram baru mencapai 1.921.760 tabung. Menurutnya, dari data pemakai angka tersebut juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 lalu.

“Walau dikurangi tapi kami tetap mengusulkan kuota cadangan tahun ini sebanyak 359.333 tabung,” terangnya.

“Jumlah keseluruhan itu disalurkan ke 12 agen dan 1.119 pangkalan di Gunungkidul. Tentu gas 3 kilogram ini difokuskan untuk kelompok rumah tangga, nelayan, petani, serta usaha mikro yang mana kelompok rumah tangga paling tinggi konsumsinya,” imbuh Rindang.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Asih Wulandari, memastikan pada tahun ini harga eceran tertinggi gas 3 kilogram masih Rp. 15.500 per tabungnya. Disebutnya harga tersebut bertahan sejak tahun 2017 silam dan ketika ada kenaikan harga pihaknya akan mengusulkan berdasar masukan dari pangkalan serta agen.

“Kami ajukan ke pemerintah provinsi terkait usulan penyesuaian harga ini,” tutupnya.