fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Pembangunan Diversifikasi Pertanian dan Perintah Bupati Permudah Birokrasi Distribusi Pupuk

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar.com)–Pertanian merupakan sektor penting dalam kecukupan pangan masyarakat. Melalui pertanian, kebutuhan dasar pangan masyarakat dapat dipenuhi. Program-program ataupun kebijakan untuk menunjang ketahanan pangan pun menjadi kebutuhan untuk saat ini dan sekaligus masa mendatang.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menyampaikan, salah satu upaya untuk menjaga ketahanan pangan ialah dengan diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan ini sebagai salah satu cara alternatif untuk mengurangi konsumsi beras. Pihaknya sendiri menargetkan konsumsi sebanyak 72 kilogram per kapita setiap tahunnya dan dapat menaikkan skor pola pangan harapan di masyarakat.

“Cadangan beras sekarang mencapai 137 ribu ton dengan harga Rp.10.800 per kilogramnya. Kemudian produksi tanaman padi sebanyak 285.773 ton, jagung 245.709 ton, kedelai 5.678 ton dan kacang tanah 71.320 ton,” ucap Rismiyadi, Kamis (27/01/2022).

Untuk menunjang diversifikasi pangan, pihaknya juga mendorong pengembangan kawasan wisata buah-buahan dan hortikultura. Ia mencontohkan seperti kawasan kebun buah durian di Kapanewon Patuk, pengembangan kelengkeng di Kapanewon Semin dan alpukat di Kapanewon Ponjong. Sedangkan pengembangan kawasan hortikultura seperti di Kapanewon Playen dan Kapanewon Wonosari.

“Ada juga pengembangan kakao dengan kebun entres di Tawarsari,” imbuhnya.

Dukungan alsintan ataupun sarana prasarana untuk menunjang pekerjaan petani juga diperlukan dalam upaya mempermudah petani dalam produksi tanaman pangan. Selain itu, petani juga diberikan kesempatan untuk mengasuransikan lahannya yang dapat diklaim ketika terjadi gagal panen.

Berita Lainnya  Masa Libur Nataru, Kendaraan Besar Tetap Diperbolehkan Melintas di Gunungkidul

“Pembangunan pertanian ini juga didukung dengan infrastruktur irigasi, penyediaan saprodi, seperti pupuk yang mengalami peningkatan alokasi dan produksi benih yang diwujudkan melalui dem area,” terangnya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengungkapkan perlunya pengawalan dan pendampingan penyaluran pupuk bersubsidi. Petani agar lebih dipermudah dalam mendapatkan pupuk meskipun belum memiliki kartu tani. Dari pencatatan petugas, untuk saat ini kebutuhan dan ketersediaan pupuk telah terpenuhi di Gunungkidul.

“Supaya ASN ini dalam bekerja tidak hanya di dalam kantor tetapi juga harus sering terjun langsung ke lapangan,” pungkas Sunaryanta.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler