Pemerintahan
Pembangunan Outer Ring Road Tertunda Hingga 2022






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah kabupaten tengah menggagas pembangunan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) di wilayah Gunungkidul. Rencana tersebut bergulir untuk memperkuat akses jalur ke titik-titik pusat pertumbuhan ekonomi di Bumi Handayani. Kendati demikian, rencana tersebut gagal terealisasi pada tahun ini karena adanya refocusing anggaran.
Kepala Bappeda Gunungkidul, Sri Suhartanta mengungkapkan rencana membangun outer ring road ini muncul sejak tahun lalu. Awalnya, tahapan rencana ini akan dimulai dengan kajian perencanaan dan lokasi. Akan tetapi karena adanya pandemi covid-19, refocusing anggaran menjadi kajian pemerintah
“Rencana tahun ini dilakukan kajian, namun karena situasi dan kondisi maka dilakukan penundaan. Pembangunan outer ring road merupakan program jangka menengah yang digagas oleh Pemkab Gunungkidul,” kata Sri Suhartanta, Senin (29/10/2020).
Adanya perubahan tersebut kemudian disikapi oleh pemerintah, dimana kemungkinan besar kajian baru akan dilanjutkan pada tahun 2022 mendatang. Menurutnya, outer ring road lebih ke arah memperkuat akses point ke titik pusat pertumbuhan ekonomi. Kemudian mempermudah akses ke Gunungkidul dari berbagai arah.
“Memudahkan akses ke destinasi wisata dan mengurangi kemacetan di jalur utama juga menjadi salah satu fungsi dan tujuan direncanakannya pembangunan outer ring road,” jelas dia.







Setelah terbukanya sejumlah jalur diharapkan dapat memudahkan akses transportasi, termasuk menuju bandara baru juga diharapkan lebih cepat lagi. dengan begitu, tentu akan mendukung pengembangan wilayah kabupaten Gunungkidul.
“Dengan outer ring road juga kami harapkan agar perkembangan dan pertumbuhan ekonomi lebih cepat juga sebagai leverage pembangunan wilayah,” imbuh dia.
Disinggung mengenai anggaran untuk proyek prestisius itu, dirinya belum bisa memastikannya. Pun demikian ketika diminta untuk menjelaskan titik mana yang akan dibangun.
Lebih lanjut ia mengungkapkan kriteria ke depan bisa terhubung dengan pusat pusat pertumbuhan dan aglomerasi perkotaan baru seperti perkantoran Siraman, dan akses jalur wisata dr luar lebih mudah lagi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Pekerjaan Umum dan Lingkungan Hidup, Bappeda Gunungkidul Nurudin Araniri mengatakan, kajian kelayakan dan rencana trasenya perlu dilakukan untuk mematangkan program pemerintah tersebut.
“Masih perlu kajian beberapa sektor. Tapi karena refocusing anggaran maka kajian masih belum bisa dilakukan,” sambungnya.