Pemerintahan
Pemerintah Buka Laporan Penanganan Pohon Rawan Tumbang, Begini Caranya






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Menjelang musim penghujan, Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul telah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi bencana. Salah satu yang cukup mendapatkan perhatian adalah berkaitan dengan pohon-pohon yang rawan tumbang maupun terlalu rimbun. DLH meminta masyarakat untuk aktif melaporkan apabila di tempatnya terdapat pohon-pohon yang berpotensi tumbang saat dilanda hujan deras maupun angin kencang. Seperti yang diketahui, musim penghujan sendiri diprediksikan akan dimulai pada akhir Oktober 2021 ini.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Aris Suryanto mengatakan, musim penghujan identik dengan cuaca ekstrim. Selain longsor serta banjir, bencana pohon tumbang juga patut untuk mendapatkan kewaspadaan. Untuk mengantisipasinya, pihak DLH sudah melakukan identifikasi pohon-pohon di pinggir jalan utama yang berpotensi tumbang. Upaya ini sebagai langkah meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas maupun kemacetan yang terjadi akibat pohon tumbang saat musim hujan tiba.
“Untuk teknis penebangan nanti dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Kebersihan dan Pertamanan,” kata Aris, Selasa (05/10/2021).
Aris menambahkan, selain melakukan identifikasi di sejumlah pohon yang rawan tumbang, ia juga meminta masyarakat aktif melaporkan pohon yang dinilai rawan kepada petugas. Secara terbuka, DLH akan menerima pengajuan permohonan penanganan pohon yang rawan tumbang. Mekanisme pelaporan sendiri bisa langsung ke kantor DLH Gunungkidul maupun BPBD Gunungkidul.
“Kami minta masyarakat aktif melaporkan pohon lapuk di sekitar rumah agar risiko pohon roboh nenimpa rumah bisa terminimalisir. Silahkan melapor dan akan segera kita tindak lanjuti dalam rangka mitigasi bencana,” terang Aris.







Adapun penanangan sendiri dilakukan penebangan apabila pohon sudah teridentifikasi dalam kondisi lapuk. Selain itu, penanganan juga akan diberikan kepada pohon yang terlalu rimbun. Pihaknya akan melakukan perampingan atau pemangkasan. Dengan kondisi yang terlalu rimbun, memang pohon cukup rawan tumbang maupun mengalami dahan patah apabila terlanda angin kencang.
“Kalau titik rawannya masih sama seperti tahun sebelumnya, kami juga minta masyarakat aktif melakukan pemangkasan mandiri,” imbuh dia.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Edy Basuki menambahkan, hingga awal Oktober ini pihakhya belum mendapatkan laporan kebencanaan. Khususnya pada pohon tumbang karena angin kencang.
“Kami terus melskukan antisipasi, apalagi BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem di bulan Oktober ini. Kami di BPBD juga siap membantu masyarakat apabila mengajukan permohonan penebangan,” tandas Edy.