fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Pemerintah Buru Sumber Air Bawah Tanah untuk Atasi Kekeringan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Ketersediaan air bersih saat musim kemarau masih menjadi permasalahan serius di Bumi Handayani. Pemerintah kabupaten pun terus melakukan upaya-upaya dalam menangani kekeringan. Seperti yang dilakukan saat ini dengan mencari sumber air baku di sejumlah daerah.

Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Gunungkidul, Nurudin Araniri mengatakan kekeringan menjadi PR pemerintah untuk segera diatasi. Terlebih Gunungkidul sebenarnya memiliki sumber air baku dengan jumlah yang banyak.

“Saat ini kita berbanyak pencarian sumber air baku di daerah-daerah yang bisa dimanfaatkan dan disalurkan ke rumah warga,” kata Nurudin Araniri.

Ia menjelaskan dalam hal itu, pemerintah kabupaten melakukan komunikasi secara intensif dengan pusat untuk mencari solusi. Selain itu, beberapa pengelola air di Gunungkidul seperti PDAM, SPAMDes, SPAMDus, dan Pamsimas dapat mengoptimalkan fungsi mereka.

“Salah satu program penyediaan air bersih untuk mengatasi kekeringan yang terus berjalan adalah Pamsimas. Hampir setiap tahun ada anggaran untuk program di wilayah,” jelasnya.

Namun begitu, ada kendala lain, menurutnya Gunungkidul di setiap wilayahnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda sumber air baku yang bisa dimanfaatkan. Karena kondisi dan kontur tanah yang cukup berbeda.

Berita Lainnya  Cegah Atlet Berprestasi Hengkang, Pemkab Berencana Buka Lowongan THL Jalur Atlet Tahun Ini

“Misal kita lakukan pengeboran di zona tengah relatif mudah karena kondisinya berbeda jika dibandingkan dengan kawasan lain. Di kedalaman tertebntu tidak terlalu dalam air sudah bisa keluar,” paparnya.

Disinggung mengenai pemanfaatan air laut menjadi air tawar konsumsi untuk sebagai inovasi penanggulangan kekeringan dan penambah pasokan air, Nurudin mengatakan jika pemkab belum ada arah kesana. Sebab penyulingan air laut untuk menjadi air konsumsi membutuhkan teknologi dan tentunya memiliki biaya operasionalnya sangat tinggi.

“Ya kita sempat ngobrol dengan BPPT di Parangracuk itu, tapi untuk penyulingan itu butuh teknologi dan operasionalnya tinggi. Jadi belum ada arah kesana. Kita masih tetap pada perbanyak penemuan sumber air baku dulu,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler