fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Pemerintah Galakkan Masyarakat Gunungkidul Agar Tidak Tergantung pada Nasi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus menggalakkan masyarakat konsumsi non-beras dengan bahan pangan alternatif. Diversifikasi pangan ini dilakukan agar masyarakat tidak ada ketergantungan pada satu jenis makanan pokok saja yaitu beras.

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi menilai, konsumsi terhadap beras di masyarakatnya sudah menurun meski jumlah penduduknya semakin besar. Ketela atau ubi kayu serta jagung menjadi bahan pokok paling potensial yang diversifikasi pangan oleh masyarakat Gunungkidul.

“Artinya orang Gunungkidul punya strategi yang baik dari konteks ketahanan pangan maupun ketersediaan pangan,” ucap dia, Selasa (20/03/2018).

Ia mendata, antar ketersediaan pangan dengan ketahanan pangan yang ada di Gunungkidul cukup imbang dengan kalkulasi 1/3 untuk dikonsumsi sedangkan 2/3 nya dijual. Namun gaya konsumsi di Gunungkidul tidak terjebak hanya pada beras. Hal ini juga didasarkan pada data dimana beras hanya dikonsumsi 54.000 ton sementara produksinya 165.000 ton.

Berita Lainnya  Telah Terjadi 17 Kasus, Leptospirosis Makin Mengintai Masuk Musim Penghujan

Meski begitu, diversifikasi pangan masih akan terus digalakkan. Immawan menilai, upaya ini apabila dilakukan di Gunungkidul tidak terlalu sulit, pasalnya masyarakat semakin kraetif dalam mengolah bahan pangan yang bisa menarik masyarakat untuk mengkonsumsi. Seperti ubi kayu sudah diolah menjadi produk tepung, yang biasa disebut mokaf.

“Ini sudah bagus, hanya saja masalahnya orang masih berpikir belum kenyang kalau tidak makan nasi. Padahal, makan mokaf saja sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi karbohidrat,” tuturnya.

Ia melanjutkan, mengkonsumsi pangan yang beragam tidak hanya baik untuk kesehatan, tapi juga untuk mendukung ketahanan. Sehingga apabila harga beras naik maka tidak perlu khawatir karena masih ada banyak pilihan bahan pokok karbohidrat lain. Selain itu, pemerintah tidak perlu melakukan impor beras karena ketahanan pangan yang tercukupi.

Berita Lainnya  Lonjakan Kasus Covid19 Kembali Terjadi, Dinas Telusuri Keterkaitan Dengan Libur Lebaran

“Untuk makan kadang kita mengabaikan gizinya, tetapi yang penting kenyangnya sehingga orang berebut untuk makan beras,” tutur Immawan.

Seperti yang diketahui, masa depan Indonesia dibayangi oleh krisis pangan akibat lonjakan populasi penduduk, penurunan luas lahan pertanian, dan dampak perubahan iklim. Oleh karenanya, peningkatan produktivitas pangan perlu didorong, terutama melalui program diversifikasi pangan guna melepaskan kebergantungan konsumsi masyarakat terhadap beras yang selama ini menjadi permasalahan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Tanah Air.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata3 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Berita Terpopuler