Pemerintahan
Pemerintah Himbau Warga Waspada Serangan Hewan Liar Pada Ternak






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul meminta masyarakat agar lebih waspada terhadap serangan hewan liar. Hal itu menyusul sudah ditemukannya kasus serangan hewan liar beberapa waktu lalu yang menyebabkan delapan ekor kambing mati.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengatakan sudah mendapatkan laporan adanya serangan hewan liar yang terjadi di Kapanewon Tepus beberapa waktu lalu. Menurutnya, kejadian serangan tersebut bukanlah hal baru di Gunungkidul. Hampir setiap tahun saat musim kemarau hewan liar yang kini belum diketahui pasti itu menimbulkan korban hewan ternak.
Sebagai langkah mitigasi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul sudah berkoordinasi dengan tiap UPT Puskeswan agar menghimbau masyarakat lebih waspada. Menurutnya, berulangnya kejadian serupa dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat yang masih terbiasa memelihara ternak di ladang. Diharapkan masyarakat dapat mendekatkan hewan ternaknya ke wilayah permukiman supaya lebih terpantau.
“Wilayah yang punya kebiasaan menempatkan ternaknya di ladang biasanga rawan serangan binatang buas,” terang Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, Kamis (31/08/2023).
“Kalau dari indentifikasi itu kemungkinan hewan yang menyerang itu anjing liar atau bisa jadi kera ekor panjang,” sambung Wibawanti.





Sebelumnya, Ulu-Ulu Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Suroyo, mengatakan terdapat 11 ekor kambing yang menjadi korban serangan hewan liar dalam periode 8 Agustus hingga 19 Agustus kemarin. Serangan tersebut menyebar di enam Padukuhan, diantaranya Ngande-ngande, Cepogo, Danggolo, Ngandong, dan Cak Bohol.
Menurutnya, saat musim kemarau serangan hewan liar masih menghantui warga yang memelihara hewan ternak di ladang. Maka dari itu pihaknya turut menghimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan memindahkan hewan ternaknya ke dekat permukiman.
“Jumlahnya ada 11 ekor kambing, yang ditemukan mati ada 8 ekor dan 3 ekor lainnya masih hidup,” tutupnya.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Uncategorized7 hari yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib