Pemerintahan
Pemkab Gunungkidul Berharap Ada Bantuan dari Pemprov untuk Bantu Warga yang Isolasi Mandiri
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pasien yang menjalani isolasi mandiri nampaknya tidak dapat berharap banyak untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Pasalnya, pemkab hingga saat ini belum bisa memberikan hal tersebut. Bahkan saat ini pemerintah berharap ada bantuan dari provinsi terkait bantuan sembako tersebut.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengakui belum adanya bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri akibat terkonfirmasi positif covid-19. Hal tersebut dikarenakan anggaran pemkab belum bisa dicairkan. Sedangkan anggaran pada tahun lalu telah habis.
“Anggaran sudah habis perlu bantuan, sangat memerlukan bantuan provinsi. Di Gunungkidul paling rasional isolasi mandiri yang terstruktur, terarah, dan terpantau untuk itu perlu biaya,” ucap Immawan, Kamis (21/01/2021).
Adapun penjelasan yang disampaikan Immawan, terkait belum dapat dicairkannya anggaran itu karena adanya sistem baru yang ditetapkan pemerintah pusat menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Dengan sistem baru ini masih memerlukan waktu untuk penyesuaian.
Kendati demikian, Immawan meyakini bahwa masyarakat yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan kebutuhan pangan yang layak. Hal itu dilihat dari semangat gotong royong selama masa pandemi ini. Menurutnya, tak hanya kebutuhan pokok, kebutuhan tambahan sering diberikan.
“Masyarakat sangat sigap membantu, namun berat dalam situasi seperti ini harus dibebani, ini perlu disubsidi sehingga (pemerintah) punya moral untuk mengingatkan. Lha kalau tidak membiayai kok mengatur kan susah,” kata Immawan.
Untuk menekan banyaknya warga yang menjalani isolasi, Immawan berharap masyarakat untuk tetap patuh protokol kesehatan. Dengan demikian, penularan virus dapat ditekan dan diharapkan rantai penularan dapat diputus.
“Saya kemarin sengaja pergi sendiri memantau kondisi di sejumlah wilayah. Warga keluar rumah tidak menggunakan masker. Prosentasenya 30-40 persen tidak taat penggunaan masker sudah cukup tinggi oleh karena itu harus diingatkan bahwa penggunaan masker jangan dianggap sepele,” paparnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Siwi Irayati mengakui untuk bantuan sembako kepada warga positif covid-19 yang menjalani isolasi mandiri sudah habis sejak 2020 lalu. Pihaknya sudah menyalurkan lebih dari 1000 paket sembako bagi masyarakat terdampak covid-19.
Paket tersebut berasal dari Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), APBD 2020, dan juga bantuan pihak ketiga. Tahun ini pihaknya sedang mengupayakan untuk segera dicairkan. Meski kondisi darurat pihaknya harus mengikuti proses administrasi.
“Untuk 2020 habis, sekarang masih proses,” kata Siwi.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials