Pariwisata
Pemkab Selesaikan Tahap Persiapan Akhir, Revitalisasi Pantai Baron Tinggal Tunggu Waktu






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pantai Baron dengan pesona baru nampaknya tak lama lagi akan bisa terwujud. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menyiapkan dana sebesar 54 miliar untuk penataan pantai yang terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari tersebut. Berkaitan dengan pengerjaan proyek itu, sejumlah persiapan telah dilakukan oleh pemerintah. Ditargetkan, pada tahun 2020 mendatang, proses pembangunan bisa dilaksanakan.
Penataan ulang kawasan Pantai Baron ini diharapkan mampu memberikan ruang bagi masyarakat yang berkunjung untuk mendapatkan paket kumplit berupa berekreasi maupun segala aktifitas lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Pantai Baron yang dahulu menjadi salah satu icon wisata utama di Gunungkidul.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gununkidul, Drajad Ruswandono mengungkapkan saat ini pihaknya masih dalam tahapan persiapan penyempuraan berkas dan konsep berkaitan dengan pembangunan Pantai Baron. Meski demikian dirinya memiliki target khusus yaitu pembangunan fisik dapat dilakukan secepat mungkin. Drajad berambisi untuk memulai pembangunan pada tahun 2019 ini.
Sekda menyadari bahwa tentunya membutuhkan persiapan khusus dan matang terkait proses pembangunan Pantai Baron mengingat penataan ini bukanlah hal sepele yang akan dilakukan. Dimulai dari pembangunan sarana prasarana yang benar dibutuhkan terlebih dahulu. Revitalisasi pantai Baron digadang-gadang mampu merubah wajah pantai ini dari sebelumnya.
“Sedang kami bahas segala sesuatunya agar menjadikan sebuah konsep yang kuat dan infrastruktur yang lengkap,” terang Drajat Ruswandono, Kamis (17/01/2019).







Dalam sebuah usaha untuk menjadikan sebuah kawasan menjadi yang lebih baik dan tertata, Drajad menyebut pihaknya menghadapi sejumlah kendala. Seperti misalnya sosialisasi dengan pelaku usaha yang harus berulang kali, belum lagi berkaitan dengan alokasi dana untuk pembangunan. Mengingat ketersediaan dana dan kebutuhan yang ada, tentu tidak mungkin tercover dari pemerintah kabupaten secara mandiri.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata, Harry Sukmono mengatakan, Detail Engineering Design (DED) revitalisasi Pantai Baron masih terus dibahas dan diselesaikan. Rencananya dalam penataan ulang kawasan pantai Baron ini akan dilakukan secara menyeluruh. Relokasi lapak, penambahan sarana prasarana dan tampilan wajah baru dari pantai ini. Beberapa poin terpenting tentunya telah menjadi prioritas dalam penataan kawasan ini.
“Dengan adanya penataan ini paling tidak daat menjadi icon keterpaduan daya tarik wisata,” papar dia.
Adapun nantinya amenitas pariwisata menjadi prioritas dalam penataan ini. Kawasan pantai Baron akan dilengkapi instalasi limbah, sehingga tidak mencemari kawasan baik batuan karang, perairan dan daratan yang ada. Belum lagi areal parkir, kios pedagang juga akan dilakukan perombakan.
Aksesbilitas para pengunjung pun juga turut dierhitungkan, mulai dari jalur bagi kaum disabilitas hingga jalur umum. Sehingga harapannya paling tidak pantai ini menjadi sebuah percontohan.
“Biar jadi kawasan yang tertata rapi, aman, nyaman bagi pengunjung dan pelaku usaha. Terlebih juga bagi nelayan yang mencari penghidupan di sana pula,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Nelayan di Pantai Baron, Sumardi mengungkapkan keinginan para nelayan pantai Baron, di mana dalam penataan ke depan letak pemberhentian kapal-kapal nelayan juga harus dipertimbangkan. Jika mengacu pada kondisi sekarang ini, para nelayan sering kali harus berusaha memindahkan kapal mereka agar tidak terkena abrasi atau terdampak gelombang tinggi.
Pihaknya berharap nantinya dalam revitalisasi ini, tempat kapal bisa dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi atau lokasi yang benar-benar aman. Mengingat seringkali ada kerusakan jika kapal terkena abrsi atau gelombang tinggi yang tiba-tiba menghantam.