fbpx
Connect with us

Peristiwa

Pencarian Wisatawan di Hari ke-6, Tim SAR Terkendala Ombak Besar

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar.com)–Lalu lalang petugas berbaju orange nampak jelas di ujung barat laut Pantai Baron, Jumat (04/06/2021) pagi. Mereka berkumpul menggunakan alat seperti pelampung. Adapula yang menyiapkan kapal. Mereka mendekati bangunan lantai dua yang berwarna orange.

Tercatat, hari ini sudah hari ke-enam Tim SAR bersama tim gabungan juga relawan melakukan operasi penyisiran pencarian wisatawan yang hilang di Pantai Ngluwen pada Minggu (30/05/2021). Tim yang berjumlah 70 orang tersebut dibagi menjadi dua tim yakni tim laut dan darat.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Marjono nampak sibuk memberikan pengarahan. Ia sebagai koordinator memegang penuh kendali operasi pencarian. Wajahnya begitu pucat, karena selama enam hari pencarian ia sendiri mengaku tak bisa tidur nyenyak.

“Seperti ada tanggungan, tidur paling sejam dua jam sehari,” ucapnya di sela-sela koordinasi.

Pencarian di hari ke-enam ini ia perlebar. Maklum jika tak kunjung ditemukan, besok merupakan hari terakhir pencarian. Ia hanya akan melakukan koordinasi dengan para nelayan jika seandainya saat para nelayan melaut menemukan jasad dari Muhamad Rois (19) warga Nitikan, UH rt 49/13, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.

Berita Lainnya  Melihat Aktifitas Pembatik Cilik di Daerah Perbatasan Utara Gunungkidul

“Pencarian kita perluas yang pertama penyisiran di atas tebing, untuk yang di tempat kejadian ya ada yang standby, penyisiran kapal kami perluas menjadi 10 sampai 15 mil,” kata Marjono.

Sebagai koordinator, segala keputusan ada di tangannya. Sehingga selama pencarian ia hanya ke TKP sekali. Kendala sinyal yang dihadapi di lokasi membuat semua koordinasi harus menggunakan HT.

“Medan penyisiran tebingnya juga sangat curam maka dari itu agar semua selamat harus satu koordinasi,” papar dia.

Sesekali dengan HT pun juga susah untuk dijangkau. Maklum, Gunungkidul memang banyak lokasi blankspot terlebih di tengah laut.

“Sampai hari Kamis kemarin kondisi gelombang dan ombak laut juga masih tinggi, ini yang membuat kami harus situasional dan peka terhadap alam,” jelas Marjono.

Seperti misalnya kemarin, ia memutuskan pencarian selesai pada pukul 17.00 WIB. Hal tersebut karena para relawan yang menyisir dari atas bukit sudah tidak bisa jelas melihat ke bawah.

Berita Lainnya  Lalai Tak Padamkan Api Usai Masak Nasi, Dapur dan Tabungan Palawija Milik Tarno Hangus Jadi Abu

“Patokannya itu saja. Kemarin kami mulai jam 7 pagi, ada lima kapal yang melakukan penyisiran ke tengah dan puluhan personil dari atas tebing menyisir tiga kilo meter ke arah barat dan timur,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris SAR Linmas Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan akan memaksimalkan pencarian pada hari ini. Hal tersebut menyusul besok Sabtu sudah hari terakhir pencarian.

“Kami selalu membaca alam, harapannya segera ditemukan,” tutup dia.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Dua wisatawan terlibat kecelakaan laut di Pantai Ngluwen, Krambil Sawit, Saptosari, Minggu (30/05/2021) pagi. Satu di antaranya hingga meninggal dunia sementara satu lainnya hingga Minggu siang ini belum ditemukan.

Koordinator SAR Linmas Wilayah I Pantai Baron, Marjono mengatakan, peristiwa ini bermula saat Derbita Nadifa Sahira (19) warga Demangan (02/04), Bakipandean, Sukoharjo dan Muhammad Rois Chaq warga Nitikan 6/330 (049/013), Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta mendatangi Pantai Ngluwen untuk camping. Minggu pagi, keduanya lantas bermain di tepi pantai.

Berita Lainnya  Komunitas Info Cegatan Gunungkidul, Berawal Dari Dunia Maya dan Dipersatukan Dalam Dunia Nyata Lewat Bencana

“Kondisi gelombang cukup tinggi sehingga menyapu keduanya,” papar Marjono.

Nelayan yang melihat peristiwa ini kemudian berusaha untuk memberikan pertolongan. Namun nahas, satu korban perempuan yang diketahui bernama Derbita sudah tak bernyawa.

“Kemudian korban atas nama M Rois masih dilakukan pencarian,” imbuhnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler