Connect with us

Pariwisata

Pengusaha Hotel Keluhkan Wisatawan Lebih Memilih Menginap di Luar Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Moncernya pariwisata di Gunungkidul tentu seharusnya diimbangi dengan sejumlah pengembangan infrastruktur, sarana prasarana maupun peningkatan daya tarik yang memadahi. Seperti misalnya keberadaan fasilitas penginapan maupun restoran yang akan sangat menunjang perkembangan suatu obyek wisata atau bahkan daerah. Di bumi handayani ini, sebenarnya saat ini keberadaan hotel atau penginapan telah menjamur. Sayangnya dalam perkembangannya masih belum begitu maksimal lantaran berbagai hal.

Ketua PBC PHRI Gunungkidul, Nielasari mengungkapkan, penginapan di Gunungkidul memang mulai meningkat tajam, menjamur di berbagai wilayah. Tak hanya di pusat kota saja, melainkan juga dari ujung barat hingga timur sekitar pesisir selatan telah bermunculan. Tentunya hal ini harus disambut positif dan dapat dilihat kesiapan masyarakat dengan adanya tamu atau wisatawan.

“Tidak hanya hotel saja namun mengenai restoran juga mulai mengalami peningkatan yang cukup bagus. Kami dari posisi pengusaha penginapan tentu selalu ada koordinasi dalam menentukan langkah dan pemecahan permasalahan yang dihadapi agar semua bisa berkembang secara berkesinambungan,” ucap Neilasari disela-sela peringatah HUT PHRI ke 50, Rabu (23/01/2019) kemarin.

Adapun kendala yng dihadapi oleh para pengusaha jasa penginapan saat ini yakni lama tinggal wistawan yang masih belumlah seberapa. Siang hari hingga sore memang wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul tumpah ruah, namun sayangnya menjelang malam, satu persqtu wisatawan mulai kembali ke daerah asal atupun memilih bermalam di wilayah Jogja atau Sleman. Sedangkan di Gunungkidul setiap malamnya tidak ada aktifitas yang dilakukan oleh wisatawa atau penyedia jasa.

Berita Lainnya  Libur Lebaran, 176.631 Wisatawan Kunjungi Gunungkidul

“Kendala ini lah yang juga berpengaruh pada kontribusi kami dalam menyumbang PAD Gunungkidul. Maka dari itu, tema kami adalah membangun pariwisata tanpa henti tentu berkaitan dengan bisnis yang kami geluti,” imbuh dia.

Selama beberapa tahun PHRI Gunungkidul berdiri, saat ini terdapat 45 anggota yang aktif. Jumlah anggota PHRI Gunungkidul menurut Niela sebenarnya bisa cukup banyak lantaran mulai banyaknya pengusaha penginapan dan restoran di Gunungkidul. Namun saat ini belum keseluruhan masuk dalam asosiasi ini. Padahal ia menyebut, ada sejumlah keuntungan yang didapat jika masuk dalam asosiasi ini. Di setengah abad berdirinya PHRI, diharapkan mampu berkontribusi dalam majunya pariwisata di daerah.

Dengan berkembangnya usaha ini, kesejahteraan masyarakat dapat terjamin. Mengingat pelaku usaha tidak dapat berdiri sendiri dan melakukan penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan pun cukup banyak. Beberapa inovasi dalam pelayanan pun juga nampaknya tengah digagas oleh asosiasi ini.

Berita Lainnya  Menelisik Cantiknya Pemandangan Puncak 4G

Sementara itu, Kepala Bidang Penagihan dan Pengendalian, Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) Supriyatin mengatakan, kontribusi hotel, penginapan dan restoran dalam pendapatan asli daerah terus diupayakan mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meski tahun lalu, capaian PAD dari hotel belum terlampaui, namun tidak menyurutkan Pemkab Gunungkidul untuk terus menggenjot pendapatan dengan mengoptimalkan petugas dan para pengusaha restoran serta hotel.

“Lama tinggal para wisatawan memang sangatlah berpengaruh terhadap pendapatan yang ada,” ucapnya.

Adapun tahun 2018 lalu untuk PAD Hotel ditargetkan 700.650.000 dan baru terealisasi 674.820.241, kemudian untuk tahun 2019 ini ditarget mencapai 1 miliar. Kemudian untuk pajak restoran tahun 2018 lalu, ditarget 4.072.909.050 untuk realisasinya mencapai 6.076.096.563, untuk target 2019 mencapai 5,5 miliar.

Berita Lainnya  Mengangkat Potensi Desa Melalui Fotografi

“Daya tarik dan pelayanan pada tamu juga harus terus dioptimalkan, untuk yang tertib dan memang bagus Gunungkidul punya satu hotel yakni Queen Of The South di Girijati, Kecamatan Purwosari,” tambahnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler