Connect with us

Pemerintahan

Perangkat Desa Tuntut Pemkab Beri Jaminan Ketenagakerjaan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Seiring dengan tingkat kinerja yang semakin berat dan memiliki resiko tinggi, sangatlah perlu bila para pekerja didaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan. Namun saat ini, masih banyak kalangan pekerja yang tidak mempunyai jaminan. Tak hanya di sektor swasta saja, masih terdapat pula aparat pemerintahan yang belum mendapatkan jaminan ketenagakerjaan. Salah satunya adalah kalangan perangkat desa Gunungkidul. Saat ini, para perangkat desa melalui paguyuban yang menaunginya masih memperjuangkan hak-hak mereka tersebut.

Ketua Paguyuban Semar Gunungkidul, Bambang Setiawan menjelaskan, kinerja perangkat desa tidak semudah yang dibayangkan. Sebagai perwakilan pemerintahan, perangkat desa memiliki tugas yang berat dalam mengayomi dan melayani warga masyarakat di tingkat pedesaan Terlebih resiko kerja jika tengah memiliki tugas luar juga lebih tinggi karena juga dituntut untuk memiliki mobilitas tinggi agar pelayanan bisa berjalan maksimal.

Berita Lainnya  Sebutan Kepala Desa Menjadi Lurah Tak Merubah Akses Dana Desa

“Kalau untuk BPJS Kesehatan memang semua sudah dapat, tapi kalau BPJS Ketenagakerjaan belum,” ujar Bambang, Jumat (31/08/2018) siang.

Sejalan dengan hal itu, perangkat desa tentunya wajib dilindungi dengan jamainan kerja agar menunjang segala sesuatunya. Beberapa waktu lalu, kala paguyuban kepala desa Gunungkidul ini melakukan audiensi dengan petinggi Pemerintah Daerah, Bupati Gunungkidul tuntutan agar mereka bisa tercover BPJS Ketenagakerjaan telah diutarakan.

Namun demikian, Bambang mengatakan hingga saat ini belum ada kejelasan atau tindak lanjut. Kala itu, Bupati yang menanggapi tuntutan para Kepala Desa menyatakan masih akan mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan tingkat kemampuan keuangan daerah. Pemberian jaminan semacam ini memang akan berimbas pada penambahan beban keuangan daerah. Terlebih pendapatan pemerintah sekarang tengah fokus dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat guna menuju kesejahteraan yang lebih baik.

“Sudah ada bincang-bincang dengan bupati. Tapi kita juga harus tau dengan kemampuan pendapatan daerah,” kata Bambang yang juga selaku Kepala Desa Kepek.

Berita Lainnya  Presiden Jokowi Teken PP Pecat PNS Pelanggar Aturan, Pemkab Gunungkidul Banggakan Mobsi

Menurut Bambang, BPJS Ketenagakerjaan diakuinya sangat dibutuhkan oleh perangkat desa, layaknya BPJS Kesehatan. Adanya perhatian lebih semacam ini ia yakini akan membuat pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih maksimal. Aparat desa yang merasa tenang dan terayomi tentu termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam tugasnya.

“Kalau misalnya di acc, kami sistemnya mengikuti saja. Misal hanya sebagian hanya ditanggung APBD dan sebagian lagi mandiri juga tidak apa-apa,” imbuh dia.

Ia memaparkan keikutsertaan BPJS Kesehatan bagi perangkat desa telah beberapa tahun belakangan ini terealisasi. Sudah secara keseluruhan, ribuan perangkat desa yang tersebar di 144 desa mendapatkan jaminan ketenagakerjaan. Namun demikian, untuk pembayaran masih diambilkan dari pendapatan pribadi perangkat desa sebesar 3% dan ditanggung oleh APBD Gunungkidul sebesar 2%.

“Ya harapnnya segera ada jawaban lagi dari pemerintah daerah. Karena hal itu (jaminan kerja) sangatlah dibutuhkan, mungkin sistem pembayaran bisa disamakan dengan BPJS Kesehatan,” tambah dia

Berita Lainnya  Selama 2018, Ganasnya Ombak Pantai Selatan Telan 11 Korban Jiwa

Sementara itu, Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah, Putro Sapto Wahono mengatakan, jika nantinya BPJS Ketenagakerjaan itu akan direalisasikan tentunya harus melihat anggaran dari daerah terlebih dahulu. Kajian demi kajian dan pembuatan payung hukum yang kuat dan sesuai haruslah dilakukan, tentu harus ada kesepakatan kerja pula. Jika perangkat digelontor dengan fasilitas tentu tingkat kinerja harus lebih diperbaiki.

“BPJS Ketenagakerjaan memang belum, tapi kalau Kesehatan sudah. Dana yang dikeluarkan tertu juga tidak sedikit,” kata Putro Sapto.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler