Pemerintahan
Perbedaan Pelaksanaan Idul Adha Oleh Pemerintah dan Muhammadiyah
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha tahun 2022 jatuh pada Minggu 10 Juli 2022 mendatang. Hal ini berdasarkan sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) beberapa waktu lalu.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Gunungkidul, Sa’ban Nuroni mengatakan, penyelenggaraan Idul Adha 2022 antara pemerintah dengan ormas Muhammadiyah memang berbeda. Sebagaimana dengan sidang isbat yang telah dilakukan, untuk pemerintah menetapkan pada 10 Juli sedangkan Muhammadiyah pada Sabtu 9 Juli 2022.
“Tahun ini penyelenggaraannya tidak bersamaan,” ucap Sa’ban Nuroni, Senin (04/07/2022).
Meski terdapat perbedaan, namun hal ini menurut Sa’ban tidak menjadi permasalahan. Yang terpenting, Kemenag sendiri menghimbau agar nantinya dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Pantauan tentu nantinya akan dilakukan bersama dengan OPD terkait,” imbuhnya.
Disinggung mengenai kegiatan para jamaah haji dari Gunungkidul ia menjelaskan sejumlah ibadah dan kegiatan-kegiatan lainnya telah dilakukan. Pada tanggal 27 Juni lalu, jamaah haji asal Gunungkidul telah tiba di Makkah dari Madinah. Kemudian tanggal 28 Juni dilakikan kegiatan Towaf, Syai, dan Tahalul. Tanggal 29 Juni lalu jamaah haji melaksanakan sholat jamaah di Masjidil Harom dilanjutkan dengan penguatan manasik haji oleh PPIH Mekkah.
Kemudian untuk menyambut kegiatan pokok yang akan di mulai tanggal 8 Dzulhijjah rangkaian ibadah haji yakni wukuf, mabidz di Muzdalifah dan Mina.
“Kondisinya semua sehat ada beberapa yang menggunakan alat bantu kursi roda, Alhamdulillah semua lancar sehat wal afiat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Wibawanti Wulandari mengatakan, sebagai bentuk persiapan menyambut Idul Adha petugas kesehatan hewan telah dipersiapkan untuk melakukan pemantauan. Petugas petugas ini akan berkeliling melakukan pengecekan di titik-titik tertentu.
“Kami himbau jika ditemukan sapi yang kondisinya tidak sehat agar tidak disembelih terlebih dahulu. Kemudian nanti juga akan diambil sampel pada sapi untuk uji laboratorium,” ucap Wibawanti.
Menjelang Idul Adha, ini pemerintah tidak melakukan penutupan pada pasar-pasar hewan, semua dibuka dan diakomodir. Namun tentunya dengan menerapkan pemeriksaan lebih ketat kembali untuk memastikan kondisi ternak yang keluar masuk pasar dalam kondisi sehat.
Berkaitan dengan PMK, data sampai minggu lalu terdapat 580 an ternak yang berstatus suspect PMK sehingga harus mendapatkan perawatan dan karantina kandang terlebih dahulu. Dari jumlah ini tersebar di sekitar 123 padukuhan di Gunungkidul.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik7 hari yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program