fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Petani Natah Kembangkan Kopi di Kawasan Embung Batara Sriten

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar.com)– Sektor pertanian di Kabupaten Gunungkidul selama ini menjadi unggulan daerah yang dulunya dikenal dengan daerah sulit air. Untuk saat ini, pemerintah dan petani mencoba peruntungan lain, baik dari sektor perkebunan hortikultura dan lain sebagainya. Seperti halnya di Kalurahan Natah, Kapanewon Nglipar yang mulai mengembangkan perkebunan kopi di lahan yang ada.

Lurah Natah, Nur Wahyudi mengatakan, lahan seluas 5,6 hektare yang berada di bawah kawasan Embung Batara Stiten ditanami dengan bibit kopi. Kelompok Tani Karya Muda sejak beberapa waktu lalu melakukan penyemaian didampjngo oleh UGM, BUMN, dan penggiat perkebunan kopi. Jika dilihat dari perkembangan bibit yang tumbuh, progresnya lumayan baik.

Berita Lainnya  Anggota KPPS Terkonfirmasi Positif Covid Bertambah

“Kita mencoba mengembangkan hal baru dengan kondisi tanah dan daerah yang berada di daerah lebih tinggi jika dibandingkan dengan kalurahan dan kapanewon lainnya,” papar Nur Wahyudi.

Adapun dengan ditanamnya kopi ini diharapkan bida menjadi daya dukung untuk pengembangan dan promosi Embung Batara Sriten yang merupakan daerah tertinggi di Kabupaten Gunungkidul.

“Harapan kami bibit ini bisa tumbuk baik maksimal sampai ada hasilnya, sehingga menjadi produk baru dari wilayah Kami,” jelasnya.

Saat ini, dengan adanya pendampingan dari berbagai pihak tentunya asa untuk mensukseskan terobosan anyar perkebunan kopi di Gunungkidul akan lebih matang kembali. Ia mengatakan, selain kopi Senin (06/03/2023) pagi tadi juga dilakukan penanaman bibit siap tanam seperti alpukat, durian, dan manggis.

Berita Lainnya  Rotasi di Polres Gunungkidul, Sejumlah Perwira Duduki Jabatan Anyar

“Tanaman keras akan ditanam di pinggir, sekaligus juga sebagai tanggul untuk menahan longsor. Pengelolaan lahan ini nantinya adalah BUMDes dan masyarakat,” jelas dia.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, mendukung penuh pengembangan perkebunan kopi di wilayah utara Gunungkidul. Terobosan ini menjadi sebuah peluang untuk mengembangkan daerah selaras dengan program pembangunan integrasi wilayah utara.

“Ini program bagus, saya harapkan digarap dengan maksimal agar hasilnya memuaskan para petani,” ujar Sunaryanta.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler