Pemerintahan
Petani Terima Bantuan dari Kementrian, Kali Ngalang Bali Kedunge
Gedangsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–“Kali Ngalang Bali Kedunge” atau dalam Bahasa Indonesia berarti Kali Ngalang kembali teraliri air, memang cukup pantas jika digunakan untuk menggambarkan masyarakat petani di Padukuhan Ngasem, Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari. Dam Parit di kawasan tersebut memang sudah bertahun-tahun rusak, sehingga air tak bisa mengalir. Tentu saja hal ini mengimbas pada pertanian masyarakat sekitar. Namun berkat bantuan dari Kementrian Pertanian, kini lokasi tersebut dipenuhi oleh air yang mencukupi kebutuhan pertanian.
Ketua Kelompok Tani setempat, Marsudi Tani Manunggal, Timbul menceritakan bahwa pada tahun sebelumnya, di musim kemarau seperti saat ini, petani sekitar seakan tidak ada harapan sama sekali. Sehingga lahan seluas 5 hektar yang cukup produktif itu terbengkalai begitu saja.
“Jangankan mau dipakai untuk pengairan kala kemarau, wong untuk MCK aja susah air,” jelas Timbul, Selasa (22/09/2020).
Timbul menambahkan, akhirnya pada tahun 2019 silam ia mengajukan bantuan kepada Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Bak gayung yang bersambut, pengajuan anggaran pun diterima dan terealisasi pada 2020.
“Kami mendapat bantuan 1 unit senilai Rp 120 juta ditransfer dan dikerjakan secara swakelola oleh kelompok tani,” imbuh Timbul.
Setelah dam parit tersebut jadi, petani sekitar telah memanfaatkannya untuk mengairi kacang tanah dengan luas 4 hektar dan kedelai 1 hektar. Hasilnya pun cukup fantastis yakni 5,12 ton polong basah.
“Tentu saja kami sangat berterimakasih, di tiga musim tanam padi kami yakin ketersediaan air mencukupi,” papar Timbul.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengapresiasi realisasi pembangunan dam parit ini. Ia berharap, keberadaannya mampu meningkatkan nilai jual hasil pertanian dari masyarakat sisi utara Bumi Handayani ini.
“Dari hasil ubinan kacang tanah dihitung telah melampaui rata rata provitas kabupaten yaitu rata rata provitas kacang tanah 1,2 ton wose per hektar. Jika dikalkulasikan pendapatan kacang tanah mencapai Rp 32 juta rupiah per hektar,” jelasnya.
Di samping itu, lanjut Bambang, masih ditambah dengan hasil pakan ternak dari daun kacang sendiri jika dikalkulasi sekitar Rp 4 juta per hektar. Ia optimis petani saat ini kian sejahtera.
“Dengan fasilitas yang ada, tentu saja cakupannya makin luas, ketersediaan air mumpun kemudian hasil maksimal, kami yakin ekonomi petani kini kian sejahtera,” pungkas Bambang.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program