Uncategorized
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton





Pidjar.com—Pinsar Petelur Nasional (PPN) bersama Pinsar Indonesia (PI), Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) dan 5 Koperasi Peternak Layer menggelar Rembuk Nasional dengan tema “Menyongsong Panen Jagung 1,9 juta Ton’. Diskusi tersebut menghadirkan Prof Ali Agus (Dekan Fakultas Peternakan UGM), Ketua Bapanas Arief Prasetya Adi dan Yudianto Yosgiantoro selaku Ketua Rumah Bersama (asosiasi seluruh peternak se-Indonesia) pada Kamis (29/2) di Auditorium Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja.
Diskusi tersebut membahas pasokan jagung yang belum merata. Terlebih hal itu dirasakan oleh para peternak telur mandiri.
Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof Ali Agus menambahkan semua memahami dan menyadari jika persoalan pangan dan telur jadi perhatian secara serius. Pihaknya pun mendorong agar jagung selalu tersedia dengan kualitas yang memadai.
“Jagung sebagai bahan pakan utama, secara kita sadari terdampak dari El Nino, musim tanam dan panen mundur. Padahal ayam tetap membutuhkan pakan yaitu jagung. Dalam Rembuk Nasional ini, semua memiliki peran. Untuk menyukseskan panen jagung serta keterjangkauan harganya. Dalam hal ini, diharapkan ada akslerasi program pemerintah. Kementan sudah bekerja keras melakukan percepatan untuk memenuhi kebutuhan jagung,” ujarnya.
Ketua Bapanas Arief Prasetya Adi menjelaskan pihaknya mendorong Bulog untuk mencadangan pasokan jagung.
“Saat ini stok jagung di Bulog masih cukup dan dalam proses untuk disalurkan kepada peternak mandiri,” ujarnya.



Anggota Pinsar Petelur Nasional, Jeni Suliastini menuturkan peternak ayam petelur yang tergabung dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional mengeluhkan pasokan jagung yang tak stabil. Pihaknya berharap pemerintah campur tangan melalui Bulog untuk mengatasi pasokan jagung dengan harga yang terjangkau.
“Sebaiknya peternak telur mandiri tergabung dengan asosiasi. Sebab jika tidak berasosiasi akan sulit komunikasi dengan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan. Kami dari asosiasi peternak telur khususnya yang mandiri berharap bisa mendapatkan jagung dengan mudah dan harga terjangkau karena selama ini pasokan jagung yang dirasa belum merata. Tujuan asosiasi agar bisa membangun komunikasi dengan steakholder untuk mencari solusi masalah bersama,” tambahnya. (Ocha)
-
Olahraga5 hari yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Sosial4 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial4 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
film4 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum2 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kemen PPPA dan XL Axiata Luncurkan Program Pelatihan Keterampilan Pasca Bebas dari Lapas