Budaya
Pohon Asam Wonosadi Disulap Jadi Batik Cantik Oleh Anak-anak SMK


Ngawen,(pidjar.com)–Wonosadi dan Gunung Gambar merupakan salah satu potensi yang bahkan telah menjadi ciri khas Kapanewon Ngawen. Ada banyak sekali cerita bersejarah dan cerita mistis di 2 lokasi tersebut. Berbekal kreatifitas yang tinggi, para guru dan siswa SMK Negeri 1 Ngawen Menciptakan batik dengan motif pohon asam dari hutan Wonosadi serta Gunung Gambar. Di tangan mereka, pohon asam Wonosadi menjadi sebuah karya seni yang tak hanya indah, namun juga sangat unik.
Kepala Sekolah SMK Negeri Ngawen, Supiningsih mengatakan, batik ini merupakan batik khas wilayah Ngawen. Di mana dua pohon asam jawa dengan ukuran besar hanya dimiliki oleh Hutan Wonosadi yang ada di Kapanewon Ngawen. Hutan ini memiliki berbagai cerita hingga mistis yang sampai dengan sekarang masih diyakini oleh masyarakat setempat.
Selain itu, Gunung Gambar juga hanya dimiliki Kapanewon yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten ini. Gunung tersebut juga memiliki cerita sejarah dan menjadi destinasi wisata religi saat ini. Di mana diyakini di Gunung Gambar ini, terdapat petilasan Pangeran Sambernyawa.
“Dari situ muncul ide kenapa tidak membuat batik dengan motif keunggulan yang kita miliki. Setelah ide itu muncul, baru mulai produksi, kami beri nama Batik Wonosadi Misuwur,” papar Supiningsih, Kamis (17/03/2022).
Adapun motif ini telah mendapatkan pengakuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia sejak tanggal 7 Agustus 2021. SK mengenai penggunaan batik ini sebagai seragam sekolah untuk SMK Negeri 1 Ngawen pun juga telah keluar.
“Rencananya nanti batik Wonosadi Misuwur ini juga akan digunakan oleh bapak ibu perangkat kalurahan di Ngawen. Kemudian harapannya juga secara menyeluruh untuk di Gunungkidul,” ucap dia.
Harga dan bahan sendiri bervariasi disesuaikan dengan permintaan konsumen. Mulai kurang dari 100 ribu rupiah sudah bisa mendapatkan selembar kain batik asli Ngawen ini. Kemudian untuk batik tulis dihargai Rp 300.000. Dalam proses pengerjaannya, pihak sekolah juga akan melibatkan para siswa siswi sehingga semakin memiliki keterampilan.
Sementara Bupati Gunungkidul, Sunaryanta dalam mengapresiasi atas munculnya batik Wonosadi Misuwur. Nantinya diharapkan OPD terkait bisa berkolaborasi membantu pemasaran batik Wonosadi Misuwur ini. Dengan begitu akan membangkitkan UMKM di Gunungkidul dan bisa menjadi buah tangan bagi wisatawan yang masuk ke Bumi Handayani.
“Kreatifitas semacam ini harus terus diasah. Berkaitan dengan batik tersebut, pemerintah akan hadir untuk membantu pemasarannya,” ujar dia.

-
Sosial3 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Hukum4 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Puluhan Baliho Kaesang dan PSI di Jalan Wonosari Dirusak Orang Tak Dikenal
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Akui Peristiwa Bullying Menimpa Sejumlah Siswa Lainnya, SD Al Azhar Bina Pelaku