Politik
Politik Riang Gembira Ala Sunaryanta-Ardi, Tiadakan Kampanye Terbuka Pilih Lari Marathon 42 Kilometer






Wonosari,(pidjar.com)–Tahapan kampanye dalam Pilkada 2024 ini hampir selesai. Beberapa dari pasangan calon (paslon) semakin menggeliatkan pertemuan dengan warga. Oleh KPU, masing-masing pasangan calon dalam beberapa hari ini mendapatkan jadwal untuk kampanye terbuka. Namun ada yang berbeda yang dilakukan oleh Sunaryanta-Mahmud Ardi Widanta. Pasangan nomor urut 3 ini memutuskan untuk meniadakan kampanye terbuka. Sunaryanta memilih untuk melakukan lari marahton 42 kilometer dari titik 0 kilometer Gunungkidul sampai di titik 0 kilometer Yogyakarta.
Pantauan di lapangan, tepat pukul 23.00 pada Kamis (22/11/2023) tengah malam, Sunaryanta bersama puluhan relawannya mulai melakukan lari dari Alun-alun Wonosari. Waktu tengah malam sendiri sengaja dipilih Sunaryanta agar tidak mengganggu arus lalu lintas di jalur tersibuk di Gunungkidul ini.
Kepada Pidjar.com, Sunaryanta mengatakan ada banyak hal yang melatarbelakangi gerakan lari marathon 42 kilometer ini. Salah satunya adalah bagian dari tema yang ingin menunjukkan bahwa kesehatan adalah hal yang penting dijaga dan diperhatikan.
“Seorang pemimpin wajib sehat jasmani dan rohani,” ucap Sunaryanta.







Dini hari tadi, jalan demi jalan dilalui oleh Sunaryanta bersama relawannya. Di pertengahan jalan pun terdapat tambahan personil yang mengikuti dirinya lari. Selain untuk kesehatan, hal ini juga sebagai nadzar baik dari paslon maupun para relawannya.
“Ini adalah bentuk nadzar kami mudah-mudahan di Pilkada 2024 ini bisa meraih kemenangan dan memimpin Gunungkidul untuk lebih maju dan bersaing,” tandasnya.
Ditambahkan Sunaryanta, ada beberapa alasan bagi dirinya untuk meniadakan kampanye terbuka. Diantaranya adalah ia dan tim memilih untuk langsung mendatangi masyarakat dan bukan mengumpulkan warga di suatu titik.
Sejak beberapa hari terakhir ini, Sunaryanta-Ardi juga menggelar pertemuan marathon bersama dengan masyarakat. Setiap harinya, ratusan titik di seluruh Gunungkidul disambangi oleh Sunaryanta-Ardi dan timnya.
“Pertemuan langsung dengan masyarakat ini sangat penting, agar masyarakat bisa mengenal pemimpinnya,” lanjut Sunaryanta.
Adapun Sunaryanta bersama rombongan tiba di Titik 0 Yogyakarta sekitar pukul 06.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan berbagi rezeki untuk orang-orang membutuhkan di kawasan tersebut. Kawasan Malioboro merupakan lokasi yang sangat memgesankan bagi Sunaryanta dan Diah Purwanti, di mana keduanya bertemu untuk yang pertama kalinya.
Saat itu Diah Purwanti tengah menjalani pendidikan di salah satu Universitas di Yogyakarta sedangan Sunaryanta usai mengikuti pendidikan militer. Keduanya bertemu tanpa sengaja dan menjalin hubungan serius, hingga akhirnya selama puluhan tahun bersama keduanya dikaruniai 2 orang anak laki-laki.