Pemerintahan
Potensi Terjadinya Badai La Nina di Akhir Tahun, Petani dan Nelayan Diminta Waspada


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu merilis tentang adanya potensi La Nina yang diperkirakan terjadi di penghujung tahun 2021. Fenomena ini diprediksi dapat berdampak pada sektor pertanian dan perikanan. Maka dari itu, para petani dan nelayan di Gunungkidul saat ini mulai dibekali dengan sejumlah pengetahuan dasar.
Dalam rilis menyebutkan, La Nina merupakan fenomena mendinginnya suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. Di mana kondisi ini sampai melewati batas normalnya. Dengan demikian akan sangat berpengaruh terhadap sirkulasi udara global yang mengakibatkan udara lembab mengalir lebih kuat. Akibatnya, akan banyak terbentuk awan yang meningkatkan curah hujan di beberapa daerah.
“Beberapa waktu ke depan akan ada peningkatan intensitas hujan,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Reni Kraningtyas, Senin (01/11/2021).
Ia menjelaskan, sejak jauh-jauh hari, BMKG sudah memberikan informasi terkait dengan kondisi ini. Adapun hal ini dimaksudkan agar dapat segera disikapi oleh petani, nelayan, dan masyarakat umum. Sebab situasi mendatang dapat mengancam ketahanan pangan karena berpotensi merusak tanaman di ladang karena adanya banjir dan faktor lainnya. Di samping itu, untuk sektor perikanan bisa terjadi pasokan ikan akan sangat berkurang dikarenakan nelayan tidak bisa melaut akibat cuaca buruk dan gelombang air laut yang meningkat.
“Selain informasi yang setiap saat diupdate, kami sudah lakukan beberapa hal agar petani dan nelayan dapat memperhitungkan kegiatan mereka. Belum lama ini diadakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan dan beberapa bulan lalu ada Sekolah Lapang Iklim,” terang dia.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengungkapkan, dampak La Nina dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Warga di Kabupaten Gunungkidul yang daerahnya masuk kategori rawan banjir dan longsor harus lebih waspada dengan fenomena yang terjadi ini. Adapun untuk sektor pertanian sendiri menurut Raharjo sudah dipersiapkan sedemikian rupa berkaitan dengan potensi-potensi bencana yang mungkin terjadi.
“Biasanya memang terdampak yang mana curah hujan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan biasanya. Namun sesuai dengan pengalaman yang sudah-sudah, pengatusan air di beberapa daerah berjalan cepat sehingga tanaman akan pulih kembali jika terjadi genangan dalam waktu singkat,” terang Raharjo.
Dari pemerintah sendiri sudah memberikan arahan kepada para petani untuk membuat paliran agar genangan air tidak terjadi dalam waktu yang lama. Di samping itu dirinya tidak begitu khawatir karena topografi Gunungkidul sangat membantu peredaan genangan air yang terjadi.
“Beda kalau dengan kabupaten lain untuk peredaan air agak lama. Kalau di Gunungkidul termasuk cepat,” jelas dia.
Disinggung mengenai aktivitas pertanian, ia mengatakan bahwa sekarang ini sudah 90 persen petani melakukan pengolahan lahan. Bahkan dari pemantauan yang dilakukan sudah ada wilayah ngawu-awu yang padi dan palawijanya sudah tumbuh. Data yang terlaporkan luasan padi bulan Oktober seluas 4.670 hektare, jagung 4.444 hektare, kedelai 22 hektare.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event2 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan2 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial23 jam yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa