Uncategorized
Prihatin dengan Kebakaran Lapas Tangerang, Napi Perempuan Gelar Doa Bersama





Wonosari,(pidjar.com)–Suasana berbeda nampak di sejumlah ruang peribadatan gedung Lembaga Permasyarakatan Kelas IIB Yogyakarta, Jumat (10/09/2021) siang. Sebanyak 166 warga binaan menggelar doa bersama pasca kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang yang menewaskan 44 narapidana tersebut.
Kepala Lapas Kelas IIB Yogyakarta, Ade Agustina memaparkan, tewasnya 44 narapidana di Lapas Kelas I Tangerang menyisakan duka yang teramat dalam bagi warga binaan. Sesuai dengan agama dan kepercayaan para warga binaan, mereka menggelar ibadah di rumah ibadahnya masing-masing.
“Kami pilih Hari Jumat karena penuh rahmat dan semoga diijabah oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Ade seusai kegiatan.
Ade menambahkan, adapun doa bersama sendiri dilakukan menjelang Sholat Dzuhur di Maskid Al Basith yang berada di dalam komplek lapas. Bagi warga binaan yang beragama Nasrani, mereka juga melakukan inadah virtual dengan Komunitas Korak’s atau pelayanan rohani bagi lapas oleh Pendeta Daniel Alexander di gereja yang berada di dalam lapas.
“Warga binaan yang beragama Budha juha secara manidiri di Vihara yang sudah disediakan,” terang Ade.
Dengan doa bersama ini, Ade berharap para warga binaan yang tewas karena musibah ini mendapatkan tempat terbaik di sisiNya. Tak hanya itu, ia berharap keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini.
“Harapan kami, semoga korban meninggal dunia diberikan tempat terbaik. Ini sebagai pembelajaran kami semua agar lebih berhati-hati,” jelasnya.
Ia saat ini memang begitu gencar menanamkan keimanan dan ketakwaan bagi warga binaan. Upaya ini untuk meminimalisir kerusuhan yang mungkin saja terjadi. Buah kerja kerasnya untuk mendisiplinkan para nara pidana pun sedikit membuahkan hasil.
“Kami ada 116 warga binaan yang berasal dari seluruh Indonesia dengan macam-macam karakter, upaya untuk membuat mereka tetap bisa adaptasi dengan kehidupan di lembaga permasyarakatan ya dengan cara mendisiplinkan dan mengajari mereka tentang tata karma, alhasil saat ini empati mereka makin terasah,” tandas Ade.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa12 jam yang lalu
Laka Maut di Jalan Baron, 2 Orang Meregang Nyawa
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial2 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Hari Jadi Gunungkidul Berubah Jadi 4 Oktober
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Sembilu Alun-alun Wonosari, Niat Hati Dibangun Justru Jadi Gersang
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Baru 2 Minggu Selesai, Proyek Gedung Baru Miliaran Sudah Rusak