fbpx
Connect with us

Sosial

Produksi Masker dan Abon Ayam Diharapkan Bisa Selamatkan UMKM Yang Terancam Bangkrut

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop dan UMKM) mulai melakukan pendataan berkaitan dengan pelaku usaha mikro yang mengalami dampak lesunya usaha lantaran pandemi Covid 19. Data yang dimiliki oleh dinas, ada puluhan ribu usaha mikro di Gunungkidul yang mengalami penurunan omset atau bahkan lumpuh. Mayoritas dari UMKM yang terdampak ini merupakan pengusaha produksi craft dan fashion.

Plt Kepala Bidang UMKM, Diskop dan UMKM Gunungkidul, Sih Supriyana menuturkan, berdasarkan pendataan, saat ini terdapat 20.846 UMKM yang terdampak corona. Adapun saat ini, pihaknya telah mengusulkan data-data itu ke DIY maupun ke pemerintah pusat.

“Nantinya dari pemerintah DIY maupun pusat akan memberikan bantuan untuk mereka (UMKM) yang lesu usahanya,” kata Sih Supriyana, Senin (20/04/2020).

Data yang diberikan nantinya akan dilakukan penjaringan, disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Apakah mereka yang memiliki usaha mikro itu merupakan penerima bantuan jenis lain atau tidak. Langkah tersebut penting dilakukan agar tidak ada mendapatkan bantuan yang dobel, sehingga alokasi bantuan kemanusiaan atau sosial dapat merata.

Berita Lainnya  Ginanjar, Produsen Drum Asli Gunungkidul Yang Produknya Laris Diantri Artis-artis Kaliber Nasional

“Kami ajukan data yang kami miliki. Nantinya dari petugas di provinsi atau lingkup lain yang akan menyortir siapa yang pantas. Jangan sampai satu orang dapat bantuan dobel,” jelasnya.

Di DIY sendiri, menurut Sih Supriyana juga tengah menggagas upaya membangkitkan pelaku usaha mikro agar tetap berproduksi dan mendapat penghasilan. Program yang tengah digagas yakni berkaitan dengan pelaku usaha mikro didorong untuk membuat masker. Ada 617 ribu masker yang akan diproduksi oleh UMKM di DIY.

Kemudian nantinya juga akan ada program pembuatan abon ayam. Rencananya, DIY akan menyediakan 16 ton ayam untuk diolah para pelaku UMKM menjadi abon.

“Sudah ada komunikasi dan program ini nampaknya akan segera jalan. Kalau dilihat, Gunungkidul potensinya kan luar biasa untuk ternak ayam, mudah-mudahan dapat kuota banyak sehingga produksinya juga banyak,” tambah dia.

Pelaku usaha pun didorong untuk lebih kreatif lagi dalam membuat produk mereka. Saat ini yang paling laku yakni seperti minuman jamu herbal, olahan makanan ringan, masker maupun alat pelindung diri jenis lainnya. Kemudian mereka juga diminta aktif untuk mengikuti program pemerintah.

“Kemarin kami juga dorong dan bahkan akan memberikan fasilitas untuk pelaku UMKM terdampak agar mendaftarkan diri di program kartu pra kerja. Mereka kan nantinya dapat pelatihan, jadi inovasi dan kreativitas mereka terasah,” imbuh Sih.

Selam pandemi global tersebut terjadi, dinas mendapatkan beragam keluhan dari pelaku usaha mulai dari omset turun sampai dengan produksi yang macet. Kebijakan keringanan cicilan dibank atau koperasi juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam melindungi kondisi perekonomian pelaku usaha.

Berita Lainnya  Waspadai Penyakit Zoonosa, Dinas Adakan Workshop Bersama Dokter Hewan

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler