Sosial
Proyek JJLS Terhenti Lantaran Batu Tak Bisa Dipecah Atau Dipindah, Pemdes Gelar Upacara Kejawen



Rongkop,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Proses pembangunan JJLS di wilayah Desa Semugih, Kecamatan Rongkop diketahui terhenti sejak beberapa waktu terakhir. Percaya tidak percaya, proyek ini terhenti lantaran sebuah batu. Sebuah batu yang dikenal masyarakat sebagai watu manten (batu pengantin), tidak bisa dipecah atau pun digeser dari lokasi semula. Untuk itu, pemerintah desa berinisiatif untuk menggelar ritual kejawen agar proses pemindahan batu yang berada di tengah jalan itu dapat dilakukan.
Pantauan di lapangan, sejak pagi hari di sekitar lokasi watu manten ratusan warga berkumpul untuk melihat ritual tersebut. Nampak anak-anak berseragam sekolah hingga orang lanjut usia memadati sekitar lokasi tempat berlangsungnya upacara.
Sejumlah orang dari Keraton Ngayogyakarta nampak datang di sebuah tenda yang telah disediakan pemerintah desa. Beberapa sesajian berupa sepasang ayam kampung, ingkung, nasi tumpeng, kendil berisi air dan sepasang baju pengantin satu per satu dipersiapkan untuk kepentingan ritual.
Seorang tokoh utusan Kraton juga mengikatkan janur kuning pada dua pohon jati yang tumbuh di atas batu itu. Janur juga diikatkan ke alat berat yang nantinya akan digunakan untuk menggeser batu tersebut.
Kepala Desa Semugih, Sugiarto mengatakan, ritual ini sengaja dilakukan lantaran proses pembangunan JJLS di wilayahnya terhenti. Seminggu terakhir ini, setiap alat berat yang hendak memecah batu tersebut tiba-tiba mati.
“Alat berat berupa back hoe tiba-tiba mogol tidak bisa bekerja,” ujar dia, Kamis (12/09/2019).
Untuk itu, pihaknya kemudian berinisiatif untuk memanggil orang pintar agar batu tersebut dapat dipecah. Namun sejumlah orang yang didatangkan tidak mampu memberikan efek berarti.
“Akhirnya kita berkomunikasi dengan kraton. Hari ini kita adakan ritual kejawen agar batu ini dapat dipecah,” jelas dia.
Konon ceritanya, lanjut Kades Semugih, dahulunya di lokasi batu berada itu terdapat dua orang calon pengantin. Keduanya tengah beristirahat ketika dalam perjalanan.
Namun ketika berhenti di Padukuhan Semampir, Desa Semugih tiba-tiba sebuah batu berukuran besar longsor dari atas bukit dan menimpa keduanya. Dipercayai pula, jasad dari kedua pengantin itu pun sampai saat ini masih berada di lokasi.
“Nanti ada pakaian temanten (pengantin) dari keraton untuk ritual. Pakaian itu akan kita simpan di Balai Desa Semugih,” ucap Sugiarto.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Padukuhan Baran, Desa Semugih, Agus menjelaskan, Watu Nganten dipercaya masyarakat menjadi lokasi yang cukup angker atau sakral. Beberapa kali pernah terjadi kecelakaan di sekitar lokasi ini.
“Belum lama ini ada polisi jatuh, dan melihat sosok penampakan makhluk tinggi besar berada di atas batu,” kata dia.
Selama ini pula masyarakat setempat mempercayai adanya hal mistis tersebut. Pun demikian dengan macetnya proses pengerjaan JJLS disinyalir dikarenakan oleh hal mistis.
“Warga di sini percaya ada hal mistis dibalik tidak bisanya batu temanten ini dipecah atau dipindah,” pungkas dia.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Masa Jabatan Tinggal Menghitung Hari, Sunaryanta : Kembali ke Orang Tua dan Bertani
-
Sosial4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Progam Makan Bergizi Gratis Mulai Dilaksanakan di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Group Helat Jogja Fashion Parade 2025, Usung tema Pararellel Aesthetics
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kasus Kesehatan Mental Tinggi, Gunungkidul Kolaborasi dengan IPI untuk Penanganan dan Antisipasi
-
film3 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Berikan Award 2025 pada Sejumlah Model saat Wisuda, Termasuk Desainer Cilik
-
Sosial2 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km