fbpx
Connect with us

Sosial

Duka Warga Gunungkidul Atas Wafatnya BJ Habibie, Dari Gelar Sholat Gaib Hingga Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Sebagai bentuk duka cita atas meninggalnya Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3, sejumlah kalangan masyarakat dan pelajar di Gunungkidul melaksanakan Sholat Ghaib pada Kamis (12/09/2019) pagi tadi. Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Al Mujahidin Wonosari, ratusan peserta didik, guru maupun staf menggelar Sholat Ghaib di halaman sekolah.

Ibadah ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada mantan pemimpinnya. Pasalnya BJ Habibie sendiri semasa muda dan menjadi pemimpin di Indonesia telah membawa perubahan yang cukup signifikan bagi negeri Indonesia. Sejumlah perubahan, pandangan, teknologi hingga demokrasi mulai berkembang baik dalam masa kepemimpinannya. Meski hanya singkat namun ada nilai yang begitu menyentuh bangsa.

Sholat Gaib yang digelar oleh SMA Muhamadiyah Al Mujahidin Wonosari untuk mendoakan BJ Habibie

Kepala SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, Wahyudi Syakuri mengatakan, selain sebagai bentuk duka cita menyalurkan doa kepada mantan orang nomor satu, Sholat yang diadakan di halaman sekolah ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada peserta didiknya. Sholat ini selain mengajarkan pada peserta didik untuk lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Esa, juga untuk memberikan pemahaman pada siswa. D imana pada diri Habibie ada yang perlu diteladani.

Berita Lainnya  Sepi Pemudik, Omzet Pedagang Ketupat Menurun

“Beliau dikenal sebagai Bapak Teknologi, Demokrasi dan tentunya juga memberikan warna dalam bidang pendidikan di negara kita,” kata Wahyudi, Kamis (12/09/2019).

Misalnya saja dalam mengejar cita-cita, atau bahkan sikap lainnya. BJ Habibie dikenal sebagai salah satu putra terbaik Indonesia. Semasa mudanya ia berusaha membuat pesawat untuk negara dan bangsanya. Gagasan-gagasan modern dan positif terus ia kembangkan selama ia masih sanggup. Bahkan hingga akhir hayatnya, ia masih memiliki keinginan dan menaruh harapan besar bagi generasi muda dalam pembuatan pesawat.

“Sangat menginsipirasi bagi generasi penerus. Harapan kami, paling tidak ada generasi penerus yang dapat melanjutkan cita+cita beliau dan memajukan negara dan bangsa,” paparnya.

Sejumlah instansi mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda duka atas wafatnya Habibie

Dari pemerintah daerah sendiri juga menyerukan himbauan pada masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih setengah tiang. Instansi dan masyarakat diminta untuk mengibarkan bendera di kawasan masing-masing.

Berita Lainnya  Hari Terakhir Pencarian Markiyem di Hutan Wonosadi, Petugas Tak Lagi Libatkan Anjing Pelacak

“Sebagai penghormatan pada pemimpin bangsa yang telah meninggal dunia. Ada ketetapan sendiri selama 3 hari pengibaran bendera setengah tiang,” kata Kusjayanto, humas Pemkab Gunungkidul.

Adapun selama 3 hari pengibaran bendera setengah tiang ini dinyatakan sebagai Hari Berkabung Nasional. Instansi yang ada di seluruh daerah, tak terkecuali di Gunungkidul diminta untuk mengibarkan bendera.

Sebagaimana diketahui, BJ Habibie menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto pada pukul 18.05 WIB. Ia beberapa hari terakhir menderita sakit, sempat dinyatakan berangsur membaik namun kemudian mengalami kondisi kritis kembali. Pria yang dikenal dengan Bapak Demokrasi ini meninggal diusia 83 tahun.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler