fbpx
Connect with us

Peristiwa

Rasakan Dampak Kekeringan, Warga di Pesisir Selatan Mulai Beli Air Tangki

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi wilayah Kabupaten Gunungkidul akan memasuki musim kemarau pada dasarian III bulan Mei atau minggu akhir bulan Mei. Namun begitu, sejumlah wilayah di daerah selatan telah mengalami kondisi kesulitan air. Maka dari itu, para warga harus membeli air tangki untuk mencukupi kebutuhan mereka.

Seperti yang diungkapkan oleh Panewu Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto. Sejak beberapa hari terakhir warganya banyak yang sudah membeli air tangki. Selain pemenuhan kebutuhan umum, air ini juga digunakan untuk menyirami tanaman di ladang.

“Karena tidak ada hujan maka tanah sudah mulai kering. Sehingga untuk mbedol kacang harus membeli air tangki. Rerata untuk air tangki tersebut seharga 160 ribu rupiah sampai di wilayah Tanjungsari,” kata Rakhmadian, Selasa (04/05/2021).

Menurutnya, saat musim kemarau ada sekitar 20 hingga 30 persen Padukuhan di Kapanewon Tanjungsari yang mengalami kekeringan. Utamanya adalah padukuhan yang berada di perbukitan. Untuk mengantisipasi kekeringan tahun 2021 ini Kapanewon menyediakan anggaran sebesar Rp 54.600.000 digunakan droping air.

“Anggaran tersebut bisa mencakup 273 tangki. Untuk pengadaannya kami lakukan dengan pihak ketiga. Selain mandiri juga nanti mengajukan ke BPBD,” jelas dia.

Berdasarkan data yang dimiliki, dari tahun 2019 sampai 2020 kemarin ada perubahan daerah rawan air. Dimana tahun 2020 lebih sedikit karena sebagian sudah terjangkau layanan PDAM. Pihaknya berupaya agar permasalahan air di wilayah selatan segera dapat teratasi dan masyarakat dapat merasakan mudahnya dalam mendapatkan air bersih.

Berita Lainnya  Nonton Bareng Film Perjuangan Jadi Sarana Warga Singkar Kenang Jasa Para Pahlawan

Sementara itu, Panewu Anom Girisuboz Arif Yahya mengatakan awal Mei ini sudah ada earganya yang mengalami kesulitan air bersihm sehingga mereka terpaksa harus membeli air tangki dalam pemenuhan kebutuhannya.

“Iya sudah mulai ada yang beli air. Armada tangki sudah mulai berlalu lalang menenuhi permintaan warga,” ucapnya.

Dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan pendataan daerah mana saja yang sudah mengalami kesulitan air bersih. Data tahun lalu ada sekitar 60 padukuhan di 8 Kalurahan terdampak kekeringan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler