fbpx
Connect with us

Pendidikan

Ratusan GTT Diangkat Dinas Jadi Guru Pengganti

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya memperhatikan tingkat kesejahteraan para guru tidak tetap (GTT) di Gunungkidul. Berbagai upaya pun dilakukan mulai dari pengesahan SK Bupati hingga penempatan GTT untuk menggantikan guru pensiun.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Bahron Rosyid mengatakan, peran GTT di Gunungkidul diakuinya sangat penting perannya dalam dunia pendidikan. Untuk itu pemerintah terus berupaya memberikan perhatian lebih khususnya kepada para GTT.

“Mulai April ini, GTT yang memenuhi syarat akan kita angkat sebagai guru pengganti,” kata Bahron, Jumat (03/05/2019).

Hal itu dilakukan, lantaran setiap tahunnya ada ratusan guru yang purna tugas atau pensiun. Dengan adanya hal ini, nantinya peran GTT sangat dibutuhkan untuk mengisi kekosongan yang ada.

“Setiap tahun ada 300an guru purna tugas sehingga perlu adanya guru pengganti. Namun begitu kami menyadari dalam pemberian upah belum bisa maksimal, baru Rp 700 ribu perbulan,” kata dia.

Bahron menambahkan, pada tahun ini ada sekitar 720 GTT yang akan diangkat sebagai guru pengganti. Ia berharap ke depan pemerintah akan semakin mampu untuk memperhatikan kesejahteraan GTT.

Berita Lainnya  Terjadi Penularan Covid-19 di Patuk, Disdikpora Gunungkidul Hentikan Kegiatan Tatap Muka Berkala di Seluruh Sekolah

Sementara itu dihubungi terpisah, Ketua Forum Honorer Sekolah Negeri (FHSN), Aris Wijayanto mengapresiasi Pemkab atas kebijakan tersebut. Sebab saat ini, tingkat kesejahteraan GTT sendiri masih jauh dari kata layak.

“Kalau sejahtera belum, karena masih dibawah UMR (Upah Minimal Regional). Tapi kita sangat mengapresiasi,” kata Aris.

Aris juga mengungkapkan, harapan atas peningkatan kesejahteraan untuk para GTT terus mereka impikan. Pihaknya mencatat saat ini masih ada ribuan GTT di Gunungkidul yang belum mendapatkan pendapatan layak.

“Formasi yang saya dengar ada 776, kalau data GTT/PTT yang bekerja di SD-SMP Negeri ada sekitar 2000 an. Kita berharap ke depan terus ada peningkatan perhatian dari pemerintah,” ucap Aris.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler