Sosial
Rencanakan Bangun Panti Jompo, Pemerintah Ingin Rawat Lansia Terlantar dan Antisipasi Bunuh Diri






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemkab Gunungkidul saat ini tengah merancang wacana untuk membangun sebuah panti jompo. Pembangunan sekaligus nanti pengoperasian panti ini nantinya diharapkan bisa sedikit mengatasi permasalahan sosial di Gunungkidul. Selain untuk menampung para kalangan lanjut usia, panti ini nantinya juga bakal digunakan pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi aksi bunuh diri yang saat ini terus marak terjadi.
Bedasarkan analisis yang dilakukan oleh pemerintah beberapa waktu lalu, mayoritas pelaku bunuh diri adalah para lanjut usia. Tak sedikit dari mereka yang disinyalir merasa kesepian, tidak ada tempat untuk berkeluh kesah, dan kurangnya perhatian dari keluarga sehingga memilih untuk mengakhiri hidupnya sebagai pemecah masalah.
Dari analisis dan banyaknya kasus yang terjadi pemkab kemudian kembali bergerak cepat. Sesuai dengan kondisi masyarakat Gunungkidul khususnya mereka yang berusia lanjut usia, pembangunan panti jompo dianggap menjadi solusi terbaik untuk menampung para lanjut usia yang terlantar dan kesepian.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gunungkidul, Demas Kursisiwanto mengungkapkan, Pemkab beserta jajarannya memang harus serius dalam melakukan penanggulangan bunuh diri atau gantung diri. Upaya harus dilakukan mengingat setiap tahunnya, rata-rata hampir 30 nyawa warga Gunungkidul melayang karena perbuatan ini. Selain itu dari kalangan masyarakat juga harus lebih peka kembali pada kondisi di lingkungan masing-masing, mengenali karakteristik masyarakat dan simpati dengan warga yang terlihat ada perubahan dalam aktifitasnya.
“Kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah sangat diperlukan untuk mebgantisipasi kasus yang seolah menjadi permasalahan klasik ini,” terang Demas Kursiswanto, Kamis (28/02/2019).







Pendataan pada keluarga atau orang yang berpotensi juga harus segera dilakukan atau yang sekiranya ada perubahan dalam aktifitas sehingga tidak kecolongan lagi. Semua terlibat dalam menangani kasus semacam itu, karena dari pemkab atau jajaran lain maupun masyarakat tidak bisa bekerja sendiri.
Salah satu wacana yang menjadi pembahasan serius adalah pembangunan panti jompo. Pembangunan panti semacam ini menurut Demas tak lain adalah sebagai bentuk tindak lanjut dari analisis yang dilakukan terkait penyebab bunuh diri. Dengan adanya panti jompo semacam ini, nantinya para lansia yang berpotensi melakukan bunuh diri bisa ditampung dan mendapatkan perawatan baik secara medis, kejiwaan maupun juga penguatan.
“Memang saat ini masih sebatas wacana. Akan tetapi akan kita bahas secara serius karena menurut saya memang sangat diperlukan,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, jika rencana pembangunan panti jompo untuk menampung lansia yang kesepian atau terlantar tengah menjadi pembahasan jajaran pemkab Gunungkidul. Sejauh ini memang, langkah ini dianggap menjadi solusi terbaik untuk menekan kasus bunuh diri. Namun demikian, program ini nantinya akan sangat tergantung pula dengan persetujuan khususnya berkaitan dengan penganggaran.
“Ini sedang kami bahas, ada intinya pemkab ingin bergerak cepat mengatasi kasus gantung diri,” jelas Immawan.
Selama ini dari Dinas Sosial telah berusaha melakukan pendataan mengenai jumlah lanjut usia terlantar. Hasilnya cukup mencengangkan di mana di Gunungkidul tercatat 16.952 lansia masuk dalam kategori terlantar. Dari jumlah ini tidak menutup kemungkinan jika ada kalangan lansia tersebut berpotensi melakukan aksi bunuh diri.
“Analisa yang dilakukan mayoritas prlaku bunuh diri karena kesepian, untuk itu kami menyambut baik usulan pembangunan panti jompo sebagai langkah nyata,” imbuh Immawan.
Sebagaimana diketahui, tidak sedikit memang warga Gunungkidul khususnya lansia yang hidup sendiri dengan segala keterbatasan ekonomi. Dari pemkab telah berusaha memberikan pelatihan dan pemberdayaan akan tetapi hal itu belum bisa memecahkan permasalahan yang ada. Sehingga masih banyak yang harus diperhatikan kembali.
Dari belasan ribu lanjut usia terlantar paling banyak tersebar di wilayah Wonosari, Playen, dan Semanu. Sementara di kecamatan lain juga masih sangat banyak yang terdata sebagai lansia terlantar.
Terpisah, beberapa waktu lalu Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Gunungkidul, Purwono Sulistyohadi mengatakan, jika dalam penanganan lansia terlantar Gunungkidul masih belum bisa berdiri sendiri. Pasalnya tenaga penanganan dan peralatan yang dimiliki belumlah memadai, sehingga jika terdapat lansia yang kondisinya terlantar dan tidak memiliki keluarga harus dititipkan di panti milik dinas Sosial DIY.
“Kendala kalau untuk menangani jompo atau mereka yang membutuhkan uluran tangan kami belum memiliki sarana prasarana yang memadahi, sehingga harus ada koordinasi dengan DIY,” terangnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks