Olahraga
Resmi Dikontrak PSIM Yogyakarta, Pesepakbola Muda Gunungkidul Ini Akan Berlaga di Liga 2


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Di tengah lesunya prestasi sepakbola Gunungkidul, apa yang ditorehkan oleh Ken Noveryan Achbar bisa menjadi oase bagi para penggila sepakbola. Pemuda asal Padukuhan Karanggumuk, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari ini resmi dikontrak oleh salah satu klub kebanggaan masyarakat DIY, PSIM Jogjakarta. Bersama PSIM, Ken ada mengarungi kasta kedua kompetisi sepakbola nasional, Liga 2. Tentunya patut disimak kiprah pemain muda ini mengingat persaingan di PSIM sendiri memang penuh bintang.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Ken Noveryan menceritakan bagaimana antusiasnya bisa kemudian mewujudkan impiannya. Bergabung dengan tim mapan seperti PSIM Yogyakarta, PSS Sleman atau Persiba Bantul memang menjadi cita-cita sebagian besar pemuda di DIY. Sekitar 4 minggu lalu, ia resmi mendapatkan surat kontrak untuk bergabung bersama PSIM Yogyakarta.
Menurut Ken, apa yang ia raih ini merupakan capaian yang tidak ia duga-duga. Mengingat dalam seleksi, Ken harus bersaing dengan pemain-pemain muda lainnya untuk memperebutkan tempat di squad tim Laskar Mataram.
“PSIM adalah klub besar, sehingga tentunya memang harus ada usaha yang maksimal agar bisa bergabung,” kata Ken Noveryan Achbar, Jumat (06/02/2020).
Selain menyebut sebagai prestasi besar, namun Ken juga meyakini bahwa kiprah perdananya di level senior ini bisa menjadi titik tolak dari karir sepakbolanya. Ia berharap selain bisa menembus squad utama dan membawa PSIM lolos ke Liga 1, ia juga bisa mengembangkan bakatnya. Dengan pelatihan yang profesional, tentunya hal ini menjadi sarananya untuk terus belajar.
“Harapan besar lainnya pasti ada. tapi untuk jangka pendek, saya berharap PSIM bisa maju ke Liga 1,” ujarnya.
Ken menceritakan perjuangan beratnya sebelum akhirnya bisa resmi meniti karir profesionalnya. Pemuda yang sekarang berprofesi sebagai anggota Polri tersebut harus melewati beragam tantangan untuk mengembangkan karir. Dengan sabar, ia meniti karirnya di klub-klub junior. Seperti misalnya pada tahun 2019 lalu, dirinya sempat bergabung dengan PSS U20 di kompetisi Liga 1 U20. Dalam kompetisi ini, PSS yang dibela Ken sendiri berhasil lolos hingga masuk ke 8 besar. Dari situ, ia kemudian sempat mengikuti trial di klub Bhayangkara Fc.
“Awalnya memang ingin bisa bergabung dengan Bhayangkara FC di mana ini memang klub dari institusi saya, tapi untuk tahun ini yang saya prioritaskan adalah jam terbang dan mencari pengalaman yang lebih. Belajar dengan senior-senior saya di PSIM,” tambah dia.
Sejak dulu, Ken sangat mengidolakan Bambang Pamjngkas dan Lionel Messi. Ia mengaku banyak belajar teknik-teknik sepakbola dari kedua pemain idolanya itu meski hanya melalui layar kaca.
Dilanjutkannya, salah satu orang yang sangat berjasa terhadap karirnya adalah pelatihnya yang telah membimbing sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Dari sang pelatih inilah, Ken bisa menemukan dan menekuni dunianya. Bukan tidak mungkin dengan bakat serta kerja keras dan tentunya sedikit keberuntungan, kepak sayap Ken di dunia sepakbola bisa semakin tinggi.
“Kita sering ngobrol apa yang perlu saya tekankan dan kembangkan. Semuanya sih masih perlu dimaksimalkan mulai dari skil, teknik, fisik dan lainnya. Saya masih ingin berkembang lebih jauh lagi, masih perlu banyak belajar,” jelasnya.
Sementara itu pelatib sepakbola SMA Negeri 2 Playen, Kastoyo yang sempat mengasuh Ken Noveryan mengungkapkan, Ken adalah salah satu bakat paling bersinar yang pernah ia tangani. Ia sadar betul dengan kemampuan Ken lantaran membimbingnya sejak SD, SMP, SMA, bahkan hingga sekarang masih menjalin komunikasi dan sesekali diminta pertimbangan.
“Step by step dengan dukungan orang tua kita ajarkan disiplin berlatih sepak bola yang benar selain berlatih juga kita buat raport buat Ken kita beri PR di rumah tentang keharusan yang dilakukan untuk bisa menjadi atlet sepakbola,” kata Kastoyo.
Itu semua dilaksanakan Ken dengan baik dengan disiplin. Perjuangan terbesarnya yakni Ken kehilangan masa kanak-kanaknya. Jika di usia remaja anak-anak lain lebih memilih hura-hura dengan segala kegiatan, Ken sangat tekun berlatih dan mengikuti sejumlah kompetisi.
“Mental tandingnya perlu ditingkatkan. Sering kita kasih saran, dia harus bagaimana langkahnya. Salah satunya ambil klub yang jam terbangnya tinggi untuk mengasah kemampuan dia,” ucapnya.
“Pesan saya untuk Ken tetap rendah hati nak, mudah-udahan bisa masuk liga 1 bahkan masuk pada Timnas. Sukses selalu untuk mu, harumkan nama Gunungkidul dengan prestasimu,” pungkas dia.
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event4 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Sosial3 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
musik4 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya4 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan1 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya