Peristiwa
Sapi Mati Mendadak Kembali Ditemukan di Karangmojo, Dinas Kirim Sampel ke Laboratorium




Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kejadian sapi mati kembali terjadi di Kecamatan Karangmojo. Selasa (16/07/2019) malam tadi, sapi milik Aris yang dipelihara oleh Sagiyo warga Padukuhan Ngagel RT 02/04, Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo ditemukan mati mendadak. Belum diketahui penyebab pasti dari matinya sapi jenis lemusine tersebut. Pihak Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul sendiri telah melakukan langkah pemeriksaan atas kejadian ini guna memastikan penyebab pasti kematian sapi tersebut, apakah mati akibat virus antrhax sebagaimana temuan di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, atau penyebab lainnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, sebelum ditemukan mati, sejak Selasa pagi, sapi sudah menampakkan tanda-tanda tidak mau makan maupun minum. Bahkan di sekitar kandang dan tubuh sapi tersebut, dikerubungi banyak hewan jenis Caplak atau kutu penghisap darah. Sekitar pukul 23.00 WIB diketahui sapi jenis Lemosin yang berusia 22 bulan tersebut mati.
“Banyak ditemukan hewan jenis Caplak di tubuh sapi tersebut. Kemungkinan darah sapi juga sudah kering karena tidak ditemukan darah,” terang Bambang Wisnu Broto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rabu (17/07/2019).
Atas adanya kematian sapi betina tersebut, dari dinas langsung melakukan pengecekan di lapangan. Petugas telah mengambil sejumlah sampel baik darah, kotoran sapi yang ada di kandang dan hewan jenis kutu penghisap darah tersebut. Sampel-sampel ini kemudian dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pengujian. Nantinya pada 3 hingga 7 hari ke depan, hasil uji laboratorium ini akan diketahui secara pasti, penyebab pasti matinya sapi tersebu.




Bambang sendiri meyakini jika sapi lemosin tersebut mati murni lantaran kerubungan Caplak yang menghisap darah hewan dan bukan lantaran penyakit anthrax yang selama ini menjadi momok masyarakat Kecamatan Karangmojo. Hal ini dikemukanan Bambang lantaran ciri-ciri dan hasil pemeriksaan awal tidak ada tanda-tanda penyakit anthrax.
“Jadi tadi sudah ada petugas dari Puskeswan Karangmojo dan teman-teman lain sudah melakukan pemeriksaan awal. Sampel pun sudah di tangan, kalau ciri-ciri awal bukan mengarah pada anthrax,” tambah dia.
Ia menghimbau pada masyarakat dan peternak untuk tidak begitu khawatir pada persebaran anthrax di Gunungkidul. Pasalnya dari dinas sendiri telah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan langkah pencegahan dengan melakukan vaksin pada hewan ternak. Selain itu, pihaknya juga menghimbau pada masyarakat untuk menjaga sanitasi kandang.
“Untuk mengantisipasi ternak mati karena Caplak seperti ini, masyarakat harus menjaga kebersihan kandang. Mulai dari dibersihkan secara rutin itu sangat penting,” tutupnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Sosial5 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Belasan Wisatawan dari Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini