Sosial
Sapinya Sembuh dari PMK, Warga Pampang Adakan Kenduri




Paliyan,(pidjar.com)– Belakangan ini wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merebak di Kabupaten Gunungkidul. Berbagai penanganan dilakukan oleh para peternak maupun dari tim kesehatan hewan agar ternak-ternak di wilayah ini berhasil sembuh.
Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, sampai dengan Senin (13/01/2025) kemarin tercatat ada 1.400 an sapi yang terpapar PMK, dimana 99 diantaranya mati dan sisanya berhasil sembuh. Salah satu daerah yang banyak ternak terpapar PMK adalah di Padukuhan Polaman, Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan. Setelah sapinya berhasil sembuh, para warga menggelar acara kenduri bersama sebagai bentuk rasa syukur mereka.
Salah seorang warga Polaman, Wadina Wadiyanta mengatakan, kenduri among-among merupakan sebuah kebiasaan warga yang ditujukan untuk hal baik serta memiliki makna untuk mensyukuri nikmat pemberian yang maha Kuasa. Seperti yang dilakukan oleh warga Polaman ini mereka berhasil melewati masa sulit atas penyebaran PMK yang terjadi di wilayah mereka, meskipun tak sedikit dari mereka yang merugi karena sapi sakit bahkan mati.
Rabu kemarin, di rumah salah seorang warga diselenggarakan kenduri bersama dengan berbagai ubo rampe seperti nasi ingkung beserta lauk pauknya yang dihidangkan untuk kemudian di makan secara bersama sama dan atau dibawa pulang.
“Dilakukan doa bersama terlebih dahulu. Atas apa yang telah berhasil dilewati dan ternak di daerah kami yang sembuh dari PMK,” kata Wadina




Lebih lanjut ia mengatakan, sapi-sapi milik warga Polaman belum sepenuhnya pulih 100 persen. Namun para warga sudah sangat bersyukur sebab kondisinya jauh lebih baik dibandingkan beberapa pekan lalu. Progres dari ternak-ternak di padukuhan ini sudah sangat bagus dan mau makan serta sudah dapat berdiri.
“Progres disini sudah sangat bagus dibandingkan dengan beberapa waktu. Pengalaman saya kemarin sampai harus berjaga untuk memberi minum ndulang sapi agar tetap makan dan selalu memberi obat maupun desinfektan,” jelasnya.
Ia berharap kondisi terus membaik kedepannya. Sehingga dapat memulihkan harga ternak menjelang lebaran dan Idul Adha nantinya.
Warga lainnya, Kismaya mengatakan, penyakit PMK pertama kali menyerang anakan sapi pada 30 Desember 2024 dan terus menyerang 3 ternak miliknya. Sapi yang semula sehat kemudian mendadak mengalami penurunan napsu makan hingga bagian mulut yang terus mengeluarkan lendir.
“Awalnya itu sehat, sekitar tanggal 29 Desember ada penyuntikan vitamin dari dinas, tiba tiba tanggal 30 Desember yang kecil sakit, kemudian tanggal 31 dan 1 Januari 2025 sisanya juga sakit,” kata Kismaya.
Setelah berbagai upaya pengobatan dan penanganan terus dilakukan sapinya berangsur sembuh. Genduri yang dilakukan kemarin merupakan wujud syukur atas terlewatinya PMK di wilayah tersebut.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial1 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi