Peristiwa
Satu Ternak Mati Mendadak Ditemukan di Gunungkidul
Ponjong,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Kasus sapi mati di wilayah Kabupaten Gunungkidul erus ditemukan di tahun 2020 ini. Sabtu (18/01/2020) kemarin, seekor sapi milik warga padukuhan Susukan III, Desa Genjahan Kecamatan Ponjong ditemukan didalam kndang. Sontak kjadian ini menimbulkan kekhawatiran dilakangan masyarakat, dari kejadian ini masyarakat kemudian bergerak cepat dalam penanganannya. Namun demikian belum diketahui secara pasti penyebab matinya seekor ternak tersebut.
Dukuh Susukan III, Dewi mengatakan, sapi yang tiba tiba matitersebut merupakan ternak milik Suparno. Sejak beberapa hari lalu ternak tersebut memang terlihat sakit. Puncaknya pada Sabtu kemarin. Lantaran aktifitas ternak sudah agak berkurang maka pemiliki berinisiatif untuk memanggil dokter hewan. Sorenya, doter datang untuk memeriksa dan memberikan suntikan pada ternak tersebut agar kondisinya sehat.
“Siang pemilik memanggil dokter hewan, sudah dinerikan suntikan. Tapi selang pemberian obat itu justru sapi mati mendadak,” jelas Dewi, Minggu (19/01/2020) pagi.
Kematian sapi milik Suparno tentu saja membuat arga agak sedikit was-was. Pasalnya akhir-akhir ini banyak sekali sapi yang mati mendadak, bahkanjuga merebaknya isu antraks yang terjadi di wilayah Gunungkidul. Tak ingin kecolongan kemuian disepkati untuk kembali memanggil dokter guna melakukan pemeriksaan terhadap bangkai sapi itu.
“Sampai sore itu petugas melakukan pegecekan. Untuk ternak sendiri kemudian di kubur,”tambahnya.
Penganan yang dilakukan sendiri yakni dengan mengambil sampel tanah kotoran terak dan beberapa unsure lainnya. Selanjutnya dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui ada bakteri ataupun spora berbahaya atau tidak pada unsure tersebut. Selain itu, dokter juga memberikan suntikan vaksin pada kambing juga sapi lain yang satu kandang dengan sapi mati tersebut.
Selain vaksin, cairan formalin juga disemprotkan ke kandang. Untuk sementara ini cirri-ciri dari sapi yang mati mendadak itu karena sakit. Mengingat sejakbeberapa hai lalu, ernak itu menunjukkan jika dalam kondisi sakit.
Sementara itu, kepala seksi Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti mengugkapkan jika memang ternak mati mendadak terus terjadi di wilayah Gunungkidul. Kndati demikian sebagian memang bukan karena terpapar antraks melainkan ada faktor lain. Misalnya saja keracunan makanan, sakit karena perubahan cuaca dan beberapa faktor lain.
“ Perubahan cuaca juga bisa menyababkan sakit pada ternak kemudian menyebabkan ternak itu mati,” ujarnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials